Kabut yang dihasilkan bukan hanya serupa asap, namun juga diberikan relaksasi. Kabut yang dibuat bukan hasil proses kimia tapi menggunakan pendekatan proses fisika melalui mist technology.
Dalam siaran pers Pemkot Bandung, kabut ini dibuat dengan memanfaatkan pompa bertekanan tinggi untuk menekan air melalui nozzle berdiameter nano. Sehingga menghasilkan butiran sangat kecil. Air yang digunakan berasal dari air tanah yang diambil langsung secara terpisah dari aliran sungai, guna memastikan keamanannya.
"Saya harap bisa memberikan manfaat untuk warga Kota Bandung minimal fungsi kolam retensi ini yang pertama. Sehingga insya Allah bisa meminimalisir banjir di hilir," kata Wali Kota Bandung Oded M Danial.
Kendati sudah diresmikan, Oded mengemukakan, area kolam berkabut ini masih belum diperkenankan untuk diakses masyarakat. Pemkot Bandung masih menutup sejumlah fasilitas ruang publik terkait level kewaspadaan Covid-19 di Kota Bandung masih berada di zona merah.
Namun, sambung Oded, penutupan ruang publik ini sekaligus menjadi peluang bagi Pemkot Bandung agar bisa dioptimalkan untuk melakukan penataan.
Editor : Agus Warsudi
inovasi pemkot bandung pemkot bandung bandung Bandung Jabar wali kota bandung oded m danial gubernur jawa barat ridwan kamil jawa barat
Artikel Terkait