Ada maksud serta tujuan yang tersembunyi dari mitos Suku Sunda yang berkembang di tengah masyarakat. Semuanya tidak terlepas edukasi dan kebijaksanaan. (Foto: nusantarainstitute.com)

7. Keluarkan suara saat makan (ceplak)

Mitos Suku Sunda ini ini melarang seseorang untuk makan dengan mengeluarkan suara dari lidah atau mulut. Suara yang timbul ini disebabkan adanya gesekan dari air liur. Dalam Bahasa Sunda, suara yang keluar saat makan tersebut disebut ceplak.

Beda dengan perbuatan makan sambil ngobrol. Di Sunda, makan sambil ngobrol bukan dianggap sebagai sebuah perilaku yang tidak baik. Tapi ceplak dianggap sebuah pamali yang tidak boleh dilakukan.

Ceplak akan mengakibatkan kita menjadi bahan gunjingan orang dan bisa mendatangkan binatang buas. Tidak ada hubungan logis antara makan dengan ceplak dengan binatang buas atau jadi bahan gunjingan orang sekitar. Namun, dilihat dari tata krama, makan sambil mengeluarkan suara itu membuat risih orang di sekitar yang ikut makan.

8. Beli garam malam hari

Mitos Suku Sunda ini pantang membeli dan menjual garam di malam hari. Pamali, katanya. Perbuatan ini akan mendatangkan musibah berupa timbulnya fitnah dan kejahatan lainnya. Ini berkaitan dengan kepercayaan penduduk.

Konon, garam adalah alat yang digunakan untuk ilmu hitam. Garam dijadikan sebagai medium untuk mengirimkan santet atau sihir oleh para dukun.

Pedagang akan menolak menjual garam pada pembeli yang membeli garam di malam hari. Takutnya garam tersebut akan dipergunakan untuk mengirim ilmu hitam untuk orang lain. Mereka akan menolaknya dengan beralasan garamnya habis.


Itulah mitos Suku Sunda yang beredar kuat di tengah masyarakat Tatar Pasundan. Seiring perjalanan waktu pantangan atau pami itu ternyata mengandung edukasi dan kebijaksanaan. 


Editor : Asep Supiandi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network