Longsor di Kecamatan Cimanggung, Sumedang. Lima daerah di Jabar paling sering dilanda bencana, terutama tanah longsor. (Foto: Basarnas Bandung)

Menyusul penetapan status siaga satu bencana alam di Provinsi Jabar tersebut, BPBD Jabar bersama unsur masyarakat pun mulai dikerahkan untuk menanggulangi dampak bencana yang terjadi. 

Salah satu unsur masyarakat yang dikerahkan, yakni komunitas Jabar Quick Response (JQR). Mereka akan turut terlibat dan terjun langsung ke lokasi bencana untuk menangulangi dampak bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah di Jabar. "Masyarakat yang tertimpa kemalangan harus segera mendapatkan bantuan," kata Ketua Umum JQR Bambang Trenggono. 

Sebagai langkah persiapan, ujar Bambang, tim JQR sudah mendapatkan pelatihan khusus dari Badan SAR nasional (Basarnas). "Walau telah banyak terjun ke lokasi kebencanaan, tim disaster JQR harus memiliki kemampuan yang tersertifikasi dari Basarnas dan itu bukan hal yang mudah. Butuh proses pembelajaran, baik materi maupun aplikasi di lapangan. Kita ciptakan sumber daya manusia yang profesional dan memadai dalam menghadapi bencana," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan, keterlibatan unsur masyarakat diharapkan dapat mempercepat upaya penanggulangan bencana. Pembinaan SAR Community oleh Basarnas Bandung bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah Jabar dan kesiapsiagaan Basarnas Bandung dalam pelaksanaan operasi SAR.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network