Menyusul penetapan status siaga satu bencana alam di Provinsi Jabar tersebut, BPBD Jabar bersama unsur masyarakat pun mulai dikerahkan untuk menanggulangi dampak bencana yang terjadi.
Salah satu unsur masyarakat yang dikerahkan, yakni komunitas Jabar Quick Response (JQR). Mereka akan turut terlibat dan terjun langsung ke lokasi bencana untuk menangulangi dampak bencana alam yang terjadi di berbagai wilayah di Jabar. "Masyarakat yang tertimpa kemalangan harus segera mendapatkan bantuan," kata Ketua Umum JQR Bambang Trenggono.
Sebagai langkah persiapan, ujar Bambang, tim JQR sudah mendapatkan pelatihan khusus dari Badan SAR nasional (Basarnas). "Walau telah banyak terjun ke lokasi kebencanaan, tim disaster JQR harus memiliki kemampuan yang tersertifikasi dari Basarnas dan itu bukan hal yang mudah. Butuh proses pembelajaran, baik materi maupun aplikasi di lapangan. Kita ciptakan sumber daya manusia yang profesional dan memadai dalam menghadapi bencana," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Bandung Deden Ridwansyah mengatakan, keterlibatan unsur masyarakat diharapkan dapat mempercepat upaya penanggulangan bencana. Pembinaan SAR Community oleh Basarnas Bandung bertujuan untuk meningkatkan kesiapsiagaan di wilayah Jabar dan kesiapsiagaan Basarnas Bandung dalam pelaksanaan operasi SAR.
Editor : Agus Warsudi
bencana alam korban bencana alam ancaman longsor banjir dan longsor ancaman tanah longsor dan banjir banjir longsor Provinsi Jawa Barat jawa barat bpbd jabar kota bandung
Artikel Terkait