“Berita baiknya, vaksinator yang tadinya hanya 1.000 orang, kami latih menjadi 11 ribu. Alhamdulillah, Provinsi Jabar siap 10 kali lipat, mungkin lebih. Sehingga, kita akan berlimpah tim yang menyuntikkan vaksin. Kami juga menyimulasikan dan memerintahkan bupati dan wali kota untuk melakukan simulasi vaksinasi di wilayah masing-masing," ujar Gubernur yang akrab disapa Kang Emil itu.
Meski begitu, Kang Emil mengusulkan kepada pemerintah pusat untuk mempercepat vaksinasi. Pasalnya, vaksinasi yang diprediksi bakal menghabiskan waktu selama 15 bulan menurutnya terlalu lama.
Dia memberikan solusi, agar pemerintah mengoptimalkan fasilitas negara, seperti gedung TNI/Polri untuk tempat vaksinasi. Dengan begitu, kata dia, proses vaksinasi bisa selesai dalam 12 bulan, bahkan 6 bulan.
"Itu (percepatan vaksinasi) hanya bisa dijawab jika jumlah tempat vaksinasi di Jabar bisa 2 kali lipat. Sementara (saat ini) baru 1.100 lokasi, kami harap bisa 2000 lokasi. Kalau bisa 2.000 lokasi, berarti fasilitas negara, fasilitas TNI dan Polri itu akan kami simulasikan sebagai zona tambahan vaksinasi di Jawa Barat," jelasnya.
"Kemudian, kami juga mengusulkan bisakah satu orang tidak 45 menit durasinya karena itu akan menghabiskan waktu terlalu lama. Minimal 30 menit per orang akan membantu penyuntikan pada waktu normal tanpa jam lembur," katanya.
Editor : Agus Warsudi
dosis vaksin fatwa vaksin covid-19 vaksin covid-19 vaksin corona suntik vaksin tenaga kesehatan jawa barat gubernur ridwan kamil gubernur jawa barat ridwan kamil ridwan kamil
Artikel Terkait