Atdikbud KBRI Tokyo Yusli Wardiatno memberikan sambutan saat pembukaan Festival Sayama De Sinema. (FOTO: istimewa)

“Kalau saya ibaratkan Indonesia dan Jepang sebagai amplop surat dan perangko. Maka, kegiatan budaya melalui pagelaran seni budaya, pemutaran film atau pembelajaran bahasa adalah lem perekat yang membuat perangko dan amplop surat saling melengkapi dan tak terpisahkan,” kata Atdikbud KBRI Tokyo.

Dari pemutaran film Indonesia, ujar Yusli Wardiatno, diharapkan warga Jepang mendapatkan lebih mudah pemahaman, wawasan, pengetahuan, dan pendidikan tentang Indonesia yang akan meningkatkan ketertarikan untuk lebih mendalami melalui pendidikan atau datang ke Indonesia.

Sementara itu, Rektor Seibu Bunri University of Hospitality Kazuhiko Yamaki mengatakan, terima kasih kepada KBRI Tokyo atas dukungannya terhadap program-program kebudayaan yang dilakukan di sekolah dan kampus Seibu Bunri.

“Indonesia adalah negara besar, dan kami berterima kasih pada KBRI Tokyo dan PFN atas dukungannya dalam Sayama De Sinema. Film adalah jembatan yang memungkinkan kita berbagi empati dan emosi lintas generasi. Di saat dunia dilanda kecemasan di beberapa tempat, kami berharap festival film ini akan menjadi tempat dimana kita dapat terhubung ke semua orang melalui film,” kata Rektor Yamaki.


Editor : Agus Warsudi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network