PANGANDARAN, iNews.id - Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, terkejut dengan penangkapan dua warga Dusun Barengkok, Desa/Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran ditangkap tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri pada Rabu (16/6/2021). Jeje berharap keluarga dan masyarakat menghormati proses hukum.
Pemkab Pangandaran tak bisa berbuat karena penangkapan dan penegakan hukum terkait terorisme kewenangan Mabes Polri. "Keluarga dan masyarakat diharapkan bisa menghormati proses hukum. Sampai saat ini untuk lingkungan, tidak ada pengamanan khusus. Biasa-biasa saja, tidak ada sesuatu yang berdinamika," kata Jeje, Kamis (17/6/2021).
Sampai berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari baik dari Densus 88 Antiteror maupun Polres Ciamis terkait penangkapan dua warga Pangandaran dan penggeledahan di rumah terduga di Desa Cijulang.
Diberitakan sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap dua terduga teroris TN alias Oman dan RAH, warga Dusun Barengkok, Desa/Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). Terduga teroris Oman berprofesi sebagai pembuatan mebel.
Sedangkan terduga teroris RAH berprofesi sebagai peternak kambing. Dari rumah dua terduga teroris yang digeledah, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menyita beberapa buku tentang syariat agama.
IF, istri dari RAH mengatakan, penangkapan yang dilakukan tim Densus 88 Antiteror terhadap suaminya itu membuat keluarga terkejut. Sebab selama ini RAH berperilaku seperti warga umumnya.
"Baik banget. Walaupun saya salah juga gak pernah pernah marah. Harapan saya semoga cepet dibebasin karena aku ngerasa dia gak bersalah gitu loh. Kan waktu itu akun bangun, terus kaget, jadi pikiran tu belum jelas mencerna apa yang mereka bilang masih aneh," ujar IF, ibu dari dua anak ini.
Sementara itu, Sopyan, ayah dari terduga teroris RAH mengatakan, menyesalkan penangkapan yang dilakukan tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri terhadap anaknya itu. Di mata Sopyan, Rai Arbi merupakan anak yang baik dan tidak terlibat kegiatan yang mencolok.
Kegiatan sehari-harinya hanya mencari rumput untuk ternak kambingnya dan olahraga. "Gitu-gitu aja, gak ada kegiatan mencolok. Gak ada kegiatan di luar, urusan politik gitu, gak ada," kata Sopyan.
Sopyan tak tahu anaknya RAH ditangkap di mana. Karena, saat penangkapan terjadi, Sopyan sedang salat Ashar. Yang pasti, banyak orang datang ke rumahnya. Sedangkan arit dan sepeda motor RAH masih di lokasi mencari rumput.
Saat petugas datang, Sopyan sempat menanyangkan apa yang terjadi. Namun tidak dijelaskan oleh tim Densus 88 Antiteror. Dia berharap anaknya RAH segera dibebaskan dan kembali ke keluarganya. "Di sini (rumah) cuman penggeledahan. Gak ketemu apa-apa cuman buku tentang akidah. Gak ada sambungan sama urusan teroris," ujar Sopyan.
Editor : Agus Warsudi
istri terduga teroris dua terduga teroris ditangkap Keluarga Terduga Teroris penangkapan terduga teroris penggerebekan terduga teroris rumah terduga teroris terduga teroris Bupati Pangandaran Kabupaten Pangandaran densus 88 antiteror mabes polri
Artikel Terkait