PURWAKARTA, iNews.id - Bagi masyarakat Purwakarta tentu tidak asing dengan Pasir Mantri, sebuah penclut (bukit kecil) yang terdapat di tengah Situ Wanayasa, Kecamatan Wanayasa. Di penclut tersebut terdapat area permakaman yang mungkin sebagian orang belum mengetahui siapa yang dimakamkan di lokasi tersebut.
Acapkali terlihat banyak peziarah mendatangi Pasir Mantri dari berbagai wilayah. Sehingga di lokasi itu kuat dugaan adanya petilasan atau makam tokoh besar.
Berdasarkan keterangan yang berhasil dihimpun, ternyata di sana terdapat makam dua ulama besar, bernama Kiai Agung dan Kiai Gede.
Berdasarkan cerita rakyat setempat yang dikemukakan budayawan Purwakarta, Budi Rahayu Tamsyah, Kiai Agung adalah ulama yang kali pertama membangun pesantren di Wanayasa. Namun sampai sekarang belum diketahui jejak-jejak dari letak pesantrennya itu. Ada yang menduga terletak di sebelah timur Alun-alun Wanayasa, di antara susukan (parit) Cilimus dan Cigedong, sekitar RT 10 Dusun II Desa Wanayasa sekarang, di sebelah utara Jalan Raya Wanayasa. Namun dugaan tersebut harus dibuktikan lebih dahulu kebenarannya. Pasalnya, sampai saat ini, belum didapat bukti-bukti pendukung yang kuat.
Kiai Agung jelas merupakan nama julukan, karena beliau mempunyai ilmu agama yang tinggi. Nama aslinya adalah Kiai Warga Nala. Nama itu pun diduga bukan nama yang sebenarnya pula. Dalam Babad Wanayasa hanya disebutkan “Kyai Warega anu ngumbara” (Kiai Warega seorang pendatang). Nama Kyai Warga Nala terdapat dalam catatan R Moh Idris, yang disebutkannya pula berasal dari Tegal.
Diperkirakan dia datang ke Wanayasa sekitar abad ke-18. Pasalnya dalam Babad Wanayasa tercatat menikah dengan Nyai Raden Nata Imbang, putra ke-12 Dalem Suradikara II, Bupati Kabupaten Wanayasa. Dalem Suradikara II sendiri mempunyai 17 orang putra; 10 orang laki-laki dan 7 orang perempuan.
Belum didapat keterangan, kapan Kyai Agung meninggal dunia. Yang jelas, dia meninggal dunia di Wanayasa dan dimakamkan di Wanayasa. Makamnya berada di penclut keempat di tengah-tengah Situ Wanayasa dulu, yang sekarang lebih dikenal dengan nama Pasir Mantri. Sekarang hanya penclut itulah satu-satunya yang masih berada di tengah-tengah Situ Wanayasa, akibat dari penyempitan situ alam tersebut.
Penclut pertama sudah menyatu dengan perkampungan. Sedangkan penclut kedua dan ketiga sudah berada di tengah-tengah persawahan penduduk. Di Pasir Mantri memang terdapat banyak makam, antara 9 – 11 makam, karena beberapa di antaranya merupakan makam baru dan sebagian lagi sudah tak kelihatan bekas-bekasnya. Namun belum dapat dipastikan, mana yang sebenarnya makam kyai besar tersebut.
Editor : Asep Supiandi
Artikel Terkait