3. Baliung
Senjata tradisional Jawa Barat yang bentuknya semacam kapak serta memiliki fungsi utama untuk menebang pohon atau membelah kayu. Jenis kapak ini memiliki gagang dari kayu yang biasanya berukuran 30 hingga 35 sentimeter.
Bagian utama dari senjata ini terbuat dari besi yang cukup tebal dan ditajamkan pada satu sisinya.
4. Congkrang
Salah satu senjata tradisional Jawa Barat yang bentuknya seperti cangkul, tetapi jauh lebih kecil. Senjata tradisional ini tak digunakan sebagai senjata tempur karena pada umumnya kurang tajam atau tidak runcing. Senjata tradisional congkrang biasa digunakan untuk mencabut rumput liar dari tanah baik di persawahan maupun kebun.
Senjata congkrang memiliki beberapa keistimewaan seperti mampu mengikis rumput hingga ke akar-akarnya. Senjata tradisional ini sudah ada sejak lama dan masih menjadi alat berkebun yang digunakan oleh masyarakat setempat.
5. Ani-ani (ketam)
Dalam bahasa Sunda, Ani-ani atau yang dikenal dengan sebutan etem atau ketam merupakan senjata tradisional Jawa Barat yang digunakan untuk memanen padi. Senjata ini biasanya berbentuk pisau kecil yang bisa disembunyikan di telapak tangan.
Senjata tradisional pemanen padi ini menjadi pilihan karena berkembangnya kepercayaan orang Sunda dan Jawa tidak boleh menggunakan parang dan arit. Dalam kepercayaan ini, Dewi Padi dan Nyai Pohaci Sang Hyang Sri diyakini memiliki kepribadian yang tenang dan lembut serta takut dengan senjata tajam seperti parang dan arit.
Hasil padi akan buruk jika sang dewi takut. Memanen padi dengan batang yang terpotong tidak hanya membutuhkan waktu, tetapi juga membutuhkan waktu untuk memotong batang.
Saat itulah para petani harus menggunakan senjata Ani-ani untuk membantunya. Namun, senjata ini memiliki kelemahan yaitu membutuhkan waktu yang cukup lama karena setiap pegangan harus dipanen secara akurat.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait