Hingga Kamis malam, Camat Arut Utara, TNI Polri dan seluruh penambang membantu evakuasi dengan cara menguras lubang tambang dengan menggunakan mesin penyedot air sebanyak empat unit.
“Saat ini ke-10 korban belum diketahui nasibnya. Saya juga sudah menghubungi kepada BPBD Kobar dan malam ini diperkirakan bantuan akan datang pada pukul 22.00-23.00 WIB,” katanya.
Kapolsek Arut Utara (Aruta), Ipda Rais Fadillah mengatakan, ada sejumlah pekerja tambang emas ilegal di RT 6, Kelurahan Pangkut yang tertimbun longsoran. “Ya benar saat ini kami masih di lapangan masih proses evakuasi,” ujar Rais melalui pesan singkat Whatsaap, Kamis (29/11/2020) malam.
Namun kapolsek belum bisa merinci identitas korban, berapa orang yang tertimbun dan kondisi para korban. “Nanti ya belum ada data pasti.”
Diperoleh informasi, peristiwa nahas itu terjadi, Rabu 18 November 2020 sekitar pukul 20.00 WIB. Namun, rekan korban baru bisa melaporkan kejadian itu ke aparat desa setempat, Kamis sore.
Longsor di kawasan penambangan emas ilegal itu terjadi Rabu malam saat hujan deras mengguyur Kelurahan Pangkut.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait