get app
inews
Aa Text
Read Next : Doa Tolak Bala Rebo Wekasan dan Artinya

Yuk Kita Intip, Ada Sesuatu yang Istimewa di Majalengka Hari Ini 

Rabu, 06 Oktober 2021 - 09:53:00 WIB
Yuk Kita Intip, Ada Sesuatu yang Istimewa di Majalengka Hari Ini 
Warga Kaputren Majalengka beroda bersama setelah sholat tolak bala yang dilanjutkan dengan berbagi kue apem. (Foto: MPI/Inin Nastain)

MAJALENGKA, iNews.id - Bagi sebagian warga di Kabupaten Majalengka, hari ini, Rabu (6/10/2021) memiliki arti tersendiri. Dalam tahun Hijriah, hari ini dikenal dengan Rebo Wekasan atau Rabu terakhir pada bulan Safar.

Untuk beberapa kalangan masyarakat, mereka memiliki tradisi yang sudah turun temurun setiap kali Rebo Wekasan tiba. Sholat tolak bala dan membuat apem adalah tradisi yang sampai saat ini masih terjaga.

Pemandangan itu di antaranya terlihat di Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung dan Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh. Di dua desa itu, sejumlah warga tampak menyempatkan waktu untuk melaksanakan Sholat tolak bala berjemaah di musala.

Sebelum sholat tolak bala dimulai, sejumlah kaum muslimin terlihat melantunkan salawat bersama-bersama di musala. Di Desa Bantarwaru, sholat tolak bala mulai dilakukan sekitar pukul 08.00 WIB.

"Kalau dulu waktu di pesantren, biasanya sholatnya teh sore hari. Kalau di sini kan, sudah turun temurun dilaksanakannya pagi," kata imam sholat talak bala di Musala Darussalam, Blok Minggu, Desa Bantarwaru Abdurahman kepada MPI seusai sholat.

"Setelah sholat, kami Wirid dan doa bersama. Bacaannya ya seperti yang diajarkan dari orang tua," ujar dia.

Hal serupa dilakukan sejumlah warga di Desa Putridalem. Bahkan, selain sholat, di desa ini ada budaya dalam bidang 'kuliner,' yakni membuat kue apem.

Lurah Dusun Kaputren Yahya mengatakan, tradisi tersebut sudah berjalan cukup lama, sejak zaman leluhurnya dulu. Lewat gotong royong, mereka beramai-ramai membuat apem, untuk kemudian dibagi-bagikan kepada warga.

"Ini tradisi yang sudah turun temurun dari orang tua kami. Ya dari dulu juga, modalnya dari urunan, sedekah warga sekitar untuk kemudian dibagi-bagikan lagi kepada warga lagi," kata Yahya.

Dalam setiap peringatan Rebo Wekasan, lanjut dia, tidak kurang dari 1 kuintal beras yang terkumpul untuk membuat apem di dusunnya itu. 

"Jadi dari beberapa hari sebelum pelaksanaan teh, warga sudah datang membawa beras, gula, kelapa dan lain-lain. Bahkan begitu masuk bulan Safar, sudah ada yang nanya kapan Rebo Wekasan. Padahal kan sudah pasti waktunya, hari Rabu terkahir bulan Safar," tutur dia.

Di Kabupaten Majalengka, tradisi membuat apem sudah mulai dilakukan sejak pekan pertama masuk bulan Safar. Minggu (3/10/2021). Pemuda di Desa Bantarwaru berinisiatif menggelar Festival Apem. Dalam festival itu, selain membuat apem dengan melibatkan berbagai kalangan, termasuk remaja, diisi juga dengan diskusi dengan tema seputar apem.

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut