Yuk Intip Ritual Jelang Festival Apem 2022 di Majalengka
MAJALENGKA, iNews.id - Bulan Safar (dalam hitungan tahun Hijriyah), memiliki tradisi tersendiri bagi sebagian masyarakat di Indonesia, tidak terkecuali di Kabupaten Majalengka. Bulan ke dua dalam tahun Hijriyah ini, kerap diidentikkan dengan apem, kue ciri khas bulan Safar terbuat dari tepung beras.
Di Kabupaten Majalengka, tradisi tersebut dihelat di berbagai lokasi, baik yang dilakukan secara sederhana maupun dikemas dalam sebuah event. Desa Bantarwaru, Kecamatan Ligung, adalah salah satu tempat yang mengisi acara Apeman itu lewat sebuah event, Festival Apem.
Sejumlah persiapan dilakukan oleh warga Desa Bantarwaru, menjelang pelaksanaan Festival Apem itu. Doa apem adalah salah satu rangkaian menjelang dihelatnya festival pada 2022 ini.
"Festival Apem sendiri akan digelar pada 25 September, pekan depan. Namun sebelum hari H, kami awali dengan acara doa bersama, yang kami sebut doa apem," kata salah satu panitia, Salma, Senin (19/9/2022).
Dalam Doa Apem itu, masyarakat setempat mengisinya dengan beberapa peragaan. Diawali dengan adegan tiga remaja putri membawa bahan-bahan apem yakni beras, gula merah, gula batu, dan kelapa, doa apem dilanjutkan dengan tahlil bersama.
"Tiga remaja itu sebagai simbol bahwa kami, anak-anak muda juga perlu mengetahui bagaimana dan apa sih apem itu. Jadi, ketika tadi membawa bahan-bahan itu dengan menggunakan alat tradisional untuk mendinginkan Nasi, bisa diartikan bahwa kami punya tanggung jawab untuk melestarikan warisan orang tua," kata dia.
"Doa apem sendiri, secara garis besar meminta keselamatan dan keberkahan, baik dalam event maupun sepanjang hidup," tuturnya.
Editor: Asep Supiandi