Wujudkan Herd Immunity di Kota Bandung, PSI Gelar Vaksinasi untuk Remaja

BANDUNG, iNews.id - Ribuan remaja menjalani vaksinasi yang digelar DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Bandung. Kegiatan ini merupakan upaya agar herd immunity atau kekebalan komunal segera terwujud di Kota Bandung.
Ketua DPD PSI Kota Bandung Yoel Yosaphat mengatakan, fokus kerja PSI saat ini mendukung dan sinergi dengan Pemkot Bandung dan masyarakat agar semakin banyak warga yang divaksinasi.
"Satu dari kegiatan baru digelar pada Minggu (29/8/2021). PSI menyelenggarakan vaksinasi 1.000 dosis untuk remaja di Kota Bandung. Kegiatan ini wujud dukungan PSI terhadap program pemerintah menggalakan vaksinasi di seluruh Indonesia," kata Yoel dalam keterangan tertulis, Senin (30/8/2021).
PSI Kota Bandung, ujar Yoel, mengadakan sentra vaksinasi di Bandung Convention Hall (BCC), Jalan Soekarno-Hatta, agar herd immunity segera tercapai, khususnya di Kota Bandung.
"Sejauh ini, kami telah melaksanakan vaksinasi melalui kolaborasi dengan berbagai pihak di belasan tempat dan sudah membantu memfasilitasi lebih dari 30.000 dosis vaksinasi,” ujarnya.
Menurut Yoel, capaian vaksinasi di Kota Bandung masih perlu ditingkatkan karena belum menembus angka 70 persen dari total penduduk. Pemkota Bandung perlu menyisir kantong-kantong penduduk yang persentase vaksinasinya masih tergolong rendah.
“Masih ada kurang-lebih satu juta warga Bandung yang belum divaksin. Kami imbau Pemkot dapat menggaet lebih banyak komunitas dan tokoh masyarakat untuk meyakinkan warga yang belum mau vaksin,” tutur Yoel.
Penurunan angka penularan Covid-19 saat ini, kata Ketua DPD PSI Kota Bandung, jangan membuat masyarakat lengah. Justru, saat penyebaran berkurang, vaksinasi harus dituntaskan agar tidak ada gelombang penularan lagi.
“Keberhasilan vaksinasi di Bandung adalah kerja bersama. PSI Bandung mengapresiasi keterlibatan TNI-Polri dalam vaksinasi, jajaran dinas kesehatan, dan tentu unsur-unsur masyarakat,” ucapnya.
Yoel berharap dengan vaksinasi massal, target vaksinasi dapat segera tercapai, pembelajaran tatap muka bisa digelar, dan kegiatan ekonomi berangsur membaik.
Editor: Agus Warsudi