Warga Pangandaran Diduga Diculik Oknum Aparat, Disiksa di Dalam Mobil
PANGANDARAN, iNews.id - AK, seorang pria, warga Kabupaten Pangandaran Jawa Barat diduga diculik oleh enam orang, satu di antaranya mengaku aparat. Korban disiksa di dalam mobil dari Pangandaran hingga Kota Tangerang, Banten.
Peristiwa ini diceritakan korban AK kepada iNewsPangandaran.id, Rabu (31/1/2023). Warga Blok Cicaruy, Desa Karangsari, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran berhasil kabur dari sekapan para penculik.
AK mengatakan, penculikan yang dialaminya bermula saat para pelaku yang ingin membeli kembali mobil yang di-over booking oleh korban.
AK enggan menjual kembali sebab para pelaku menawar dengan harga rendah. Setelah ditolak, para pelaku pergi. Namun ternyata para pelaku kembali.
Mereka menculik korban AK sehabis membeli rokok dari warung, tidak jauh dari rumah. Para pelaku menggunakan mobil Avanza berpelat nomor B, langsung menyergap dan memasukkan korban ke kendaraan itu. "Pertama turun satu orang. Lalu dua orang lagi turun, dan langsung menyergap saya," kata AK.
Kedua mata korban ditutup kain. Di dalam mobil, korban disiksa, tubuhnya diinjak-injak oleh para pelaku. Selain tangan kosong, para pelaku juga memukul korban menggunakan kunci roda dan gagang pistol milik pelaku yang mengaku aparat itu.
Bahkan si penculik yang mengaku aparat mengancam akan membantai keluarga korban jika melawan atau kabur dan melapor ke polisi.
"Pelaku yang mengaku anggota tersebut mengancam akan membatai keluarga saya jika melapor ke polisi," ujar korban.
Selama berada di mobil, posisi badan korban telungkup di bawah, diinjak-injak, dipukul dan tangannya diikat menggunakan tali rapia.
"Saya terus dipukuli dari pertama saya di mobil (Pangandaran) sampai di lokasi terakhir Kota Tangerang," tutur AK.
Di Kota Tangerang, korban AK dipaksa agar mengembalikan mobil yang pernah dibeli tersebut. Namun korban tetap bersikeras menolaknya.
Saat tiba di lokasi terakhir, korban meminta izin buang air kecil. Namun itu hanya siasat korban agar bisa lolos dari sekapan pelaku.
"Saya pura pura ke kamar kecil agar bisa melarikan diri meskipun dengan kondisi sakit (wajah dan badan babak belur)," ucap korban AK.
Setelah berhasil lolos dari para penculik, korban pun berlari sekencang-kencangnya. Pelaku sempat mengacungkan senjata api. Namun korban tetap berlari kencang dan memberhentikan taksi.
AK kembali ke Pangandara menggunakan bus. Korban berhasil tiba di rumah dalam kondisi mengenaskan. Korban dibawa ke Puskesmas Padaheran untuk mendapatkan perawatan medis.
"Nyampe di rumah Rabu pukul 02.00 WIB jelang pagi. Saya muntah-muntah. Lalu pagi harinya ke Puskesmas Padaherang," ujar AK.
Sementara itu, Yusuf, saksi mata mengatakan, peristiwa itu penculikan yang dialami korban terjadi pada Minggu (29/1/2023) sekitar pukul 17.00 WIB. Korban dipukuli dan dilempar ke dalam mobil.
"Mobil yang digunakan para pelaku berwarna putih dan melaju ke arah Banjar. Namun saya tidak sempat melihat pelat nomor mobilnya karena kami ketakutan. Seorang pelaku mengacungkan pistol. Warga mengira itu buser," kata Yusuf.
Korban pun sudah melaporkan kasus penculikan yang dialaminya ke Polsek Padaherang. Saat ini, pihak kepolisian masih terus meminta keterangan dari korban, guna penyelidikan lebih lanjut.
Editor: Agus Warsudi