Warga KBB Meninggal Dunia gegara Syok Lihat Rumah Tersapu Puting Beliung

BANDUNG BARAT, iNews.id - Seorang warga di Kabupaten Bandung Barat (KBB) meninggal dunia karena syok saat terjadi angin puting beliung. Warga tersebut belakangan diketahui mengidap penyakit jantung tak kuat menyaksikan puluhan rumah tersapu angin.

Hal itu meruapakan salah satu dampak dari bencana alam yang menerjang KBB di bulan Februari 2022. 

Baca Juga

Pulang Jadi TKW di Kuwait, Perempuan di Karawang 15 Tahun Dipasung

Berdasarkan data rekapitulasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), KBB, bencana paling banyak terjadi pada periode 15-18 Februari 2022. Yakni tercatat ada 14 kejadian bencana mulai dari tanah longsor, banjir, angin puting beliung hingga rumah ambruk.

"Sebanyak 14 kejadian bencana tersebut, mulai dari tanah longsor sebanyak enam kali, banjir lima kejadian, angin puting beliung dua kali, dan rumah ambruk satu kejadian," sebut Kepala Pelaksana BPBD KBB, Duddy Prabowo, Rabu (23/2/2022).

Baca Juga

Asyik, Ruang Kreatif Bakal Dibangun di Setiap Kecamatan Kota Bandung

Dia menyebutkan, di Kecamatan Ngamprah, tepatnya di Kampung Cikawati RT 01/04 Desa Pakuhaji, pada 15 Februari 2022 satu rumah mengalami rusak ringan. Lalu, di Kampung Simpati RT 04/05, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, ada tiga rumah warga terendam banjir. 

Sementara banjir bandang di Kampung Ciharahas RT 04 dan RT 05/04 Desa Margajaya, Kecamatan Ngamprah, merendam sebanyak 20 rumah. Berlanjut di Kampung Andir RT 13/2 Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah, empat rumah rusak berat. Serta di Kampung Caringin RT 01/01 Desa Margajaya, dua rumah dan satu mesjid terendam banjir.

Baca Juga

Mabes Polri Turun Tangan Olah TKP Kebakaran Pesantren di Karawang

Banjir juga merendam sembilan rumah di Permata RT07/05 Desa Tanimulya, Kecamatan Ngamprah, dan di Kampung Rawa Tengah RT 02/07, Desa Tanimulya. Sedangkan di Desa Karangsari, Kecamatan Cipongkor, ada delapan kampung yang terdampak banjir dan longsor.

"Untuk yang di Kampung Sodong RT03/06 terjadi longsor yang memutus jalan penghubung antara Kecamatan Gununghalu dan Kecamatan Cipongkor. Semua itu disebabkan intensitas hujan yang cukup tinggi," katanya. 

Pihaknya telah mengimbau kepada masyarakata untuk tetap waspada ketika hujan dengan intensitas tinggi yang berpotensi menyebabkan bencana. Sebab prediksi dari BMKG bahwa musim penghujan masih akan terjadi hingga akhir Februari 2022. 

"Arahan dari provinsi bahwa kabupaten/kota harus melakukan langkah antisipatif siaga darurat di tengah kondisi cuaca ekstrem. Di KBB juga saat ini statusnya masih siaga darurat sampai akhir April 2022," ucapnya. 

Editor: Asep Supiandi