get app
inews
Aa Text
Read Next : Alami Defisit Anggaran, Realisasi Belanja Pemda KBB Terendah di Jawa Barat

Warga Cililin di Perbatasan KBB-Bandung Bertahun-tahun Menderita akibat Jalan Rusak Parah

Kamis, 14 Juli 2022 - 15:09:00 WIB
Warga Cililin di Perbatasan KBB-Bandung Bertahun-tahun Menderita akibat Jalan Rusak Parah
Pengendara motor melintas di jalan Desa Mukapayung, Cililin, KBB yang kondisinya rusak parah. (FOTO: ADI HARYANTO)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Warga Kampung Cikoneng, Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin di perbatasan Kabupaten Bandung Barat (KBB)-Bandung, menderita selama bertahun-tahun akibat jalan rusak. Sejak 2013 lalu, jalan utama sepanjang 4,8 kilometer (km) di desa tersebut rusak berat dan tak pernah tersentuh perbaikan.

Selain menyulitkan untuk beraktivitas, jalan rusak itu juga membahayakan bagi pengguna jalan terutama sepeda motor, terutama saat musim hujan. Bahkan, orang sakit dan ibu melahirkan terpaksa terlambat mendapatkan penanganan medis lantaran kendaraan yang membawa tak bisa melaju dengan cepat.

Pantauan ruas jalan Desa Mukapayung tampak mengalami kerusakan mulai pinggir Jalan Raya Cililin-Sindangkerta hingga ke ujung Kampung Cikoneng. "Terakhir jalan ini diperbaiki adalah 2013, sampai sekarang belum pernah ada lagi perbaikan. Makanya kondisinya begini (rusak)," kata Dedi Al Fikri, warga Kampung Cikoneng, Desa Mukapayung, Rabu (13/7/2022).

Dedi Al Fikri menyatakan, akibat kondisi jalan yang rusak maka berdampak kepada aksesibilitas warga sehari-hari. Padahal banyak warga di wilayah tersebut yang setiap hari menjual hasil pertanian, peternakan, dan sayuran ke sejumlah pasar.

"Jadinya butuh waktu lebih lama. Saya juga lebih banyak ngambil jalan ke Kabupaten Bandung yang kondisinya lebih bagus daripada harus ke arah Cililin," ujar Dedi Al Fikri.

Waktu tempuh ke Kota Bandung dengan melewati jalan Cikoneng lalu ke jalan Cililin membutuhkan waktu selama 3-4 jam. Sementara kalau lewat Jalan Soreang, Kabupaten Bandung, hanya sekitar 1 jam.

Nono Sumpena (40), warga Kampung Cikoneng, megatakan, dengan kondisi jalan yang rusak warga yang sedang sakit atau akan melahirkan jadi terlambat ditangani di rumah sakit. Sebab, kendaraan harus hati-hati karena khawatir mengalami kecelakaan. "Sering terjadi pengendara motor yang jatuh, mobil juga suka banyak yang terjebak dan harus didorong," kata Nono Sumpena.

Sementara itu, Kabid Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB Aan Sopian mengatakan, jalan sepanjang 4,8 kilometer tersebut belum pernah diperbaiki sejak 2013 karena tidak ada anggaran. "Memang itu jalan kabupaten dan belum tersentuh perbaikan karena anggaran tidak ada," kata Aan Sopian.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut