Warga 2 RW di Saguling KBB Geruduk Yayasan Ini gegara Aktivitasnya Diduga Bikin Resah
BANDUNG BARAT, iNews.id - Aktivitas Yayasan Bandung Vision Center di Desa Cikande diduga telah membuat resah warga RW 03 dan RW 04 Kampung Cikebluk, Desa Cikande, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Warga menilai aktivitas yang dilakukan yayasan tersebut tidak sesuai dengan memorandum of understanding (MoU) atau nota kesepahaman yang telah disepakati.
Sebagai bentuk protes dan kekecewaan, warga dari 2 RW sempat menggeruduk kantor yayasan Bandung Vision Center karena peringatan tidak dihiraukan.
"Warga di dua RW itu resah karena kegiatan yang dilakukan Yayasan Bandung Vision Center diluar MoU yang disepakati," kata Kepala Desa Cikande Ruhiyat kepada wartawan, Jumat (24/6/2022).
Ruhiyat menyatakan, awalnya pihak yayasan mengajukan permohonan IMB untuk membuka kursus bahasa asing dan menjahit. Tapi seiring berjalannya aktivitas ternyata ada kegiatan peribadatan. Hal itu diperkuat dengan adanya perlengkapan dan peralatan ibadah seperti di tempat ibadah pada umumnya.
"Jadi warga keberatan karena di sana jadi menggelar kegiatan periadatan, walaupun alasan pihak yayasan adalah hanya menggelar tata cara peribadatan sebelum makan dan lain sebagainya," ujarnya.
Sejak awal sampai saat ini, dirinya pun belum pernah menginjak yayasan tersebut dan belum mengetahui kebenarannya. Warga sebenarnya tidak melarang adanya kegiatan peribadatan. Namun, jangan dilaksanakan di tempat tersebut lantaran tidak sesuai dengan kesepakatan yang ada di MoU.
Ruhiyat menuturkan, warga sudah mengingatkan kepada yayasan agar berhati-hati dalam bertindak. Sebab permohonan izinnya tidak jelas yayasan atau tempat peribadatan. Karenanya persoalan ini sudah dilaporkan ke camat dan Pemda KBB.
"Sebaiknya pihak yayasan bisa kembali melakukan kegiatan seperti yang tertera dalam MoU. Jangan sampai karena tidak konsisten, menimbulkan keresahan warga," tutur Ruhiyat.
Sementara itu, saat hal ini coba untuk dikonfirmasi dan klarifikasi, pihak Yayasan Bandung Vision Center mengaku belum bersedia memberikan keterangan dengan alasan menunggu melakukan pertemuan dengan pemerintah setempat.
Editor: Agus Warsudi