get app
inews
Aa Text
Read Next : Jadwal SIM Keliling Bandung Hari Ini 28 Oktober 2025, Cek Lokasi dan Persyaratannya

Wagub Jabar Sebut Ada 3 Kasus Pengibaran Bendera Bertuliskan Tauhid di Sekolah

Senin, 22 Juli 2019 - 17:39:00 WIB
Wagub Jabar Sebut Ada 3 Kasus Pengibaran Bendera Bertuliskan Tauhid di Sekolah
Siswa MAN 1 Sukabumi pose dengan latar belakang bendera bertuliskan kalimat tauhid. (Foto: istimewa)

BANDUNG, iNews.id – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum mengungkapkan ada tiga kasus pengibaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid di beberapa sekolah di Jawa Barat.

Namun, Uu enggan memastikan bendera yang dibentangkan itu apa karena multitafsir. Menurut Uu, ada yang menyebut bendera yang dibentangkan di lembaga pendidikan itu merupakan bendera tauhid yang identik dengan organisasi masyarakat (ormas) terlarang di Indonesia yang telah dibubarkan.
 
“Sudah ada tiga kejadian (pembentangan bendera tauhid di lembaga pendidikan) yang informasinya sampai ke kami. Pertama, kegiatan pesantren Ramadan di Bandung Barat. Jadi, salah satu guru ngaji dan beberapa muridnya membentangkan bendera itu yang dianggap terlarang di kelas. Fotonya ada beredar. Kepala sekolah sudah dipanggil," kata Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum ditemui di RS Bhayangkara Sartika Asih, Jalan Moh Toha, Kota Bandung, Senin (23/7/2019).

Kasus kedua, ujar Uu, seorang anak SMA di Kabupaten Bandung membentangkan bendera serupa di sekolah. Dalam foto yang beredar, siswa SMA itu menyebut bahwa  kelompok pemilik bendera itu hebat, disiplin, arif, dan bijaksana. "Peristiwa kedua ini terjadi di Bandung. Fotonya ada," ujar Uu dikutip SINDOnews.

Sedangkan kasus ketiga, tutur Uu, terjadi di sebuah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Kabupaten Sukabumi, beberapa hari lalu. Kepala MAN sudah dipanggil dan diminta untuk tidak melepas begitu saja kegiatan keagamaan di sekolah. 

“Kasek jangan melepas begitu saja. Ini bukan berarti menghalangi kegiatan agama di sekolah tapi dikhawatirkan ada misi lain dari pihak yang mengatasnamakan agama," tutur Uu.

Terkait tindakan Pemprov Jabar terhadap peristiwa itu, Uu mengungkapkan, pemprov meminta bantuan Polda Jabar dan TNI. Pemprov Jabar sebagai pembina SMA dan SMK negeri, bekerja sama dengan TNI dan Polri akan melaksanakan kegiatan pencerahan ke guru dan murid tentang cinta tanah air dan sebagainya.

"Soal salah benarnya itu tergantung polisi. Kami selaku pemprov dengan kewenangan atas SMA, akan mempelajari lebih dalam atas kasus ini," kata Uu.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut