get app
inews
Aa Text
Read Next : Fondasi Terkikis Air Sungai Jadi Penyebab Rumah Mewah 2 Lantai di Cimahi Ambruk

Waduh, 30.000 Warga Kota Cimahi Masih Buang Air Besar Sembarang

Selasa, 31 Januari 2023 - 09:01:00 WIB
Waduh, 30.000 Warga Kota Cimahi Masih Buang Air Besar Sembarang
Stop BAB sembarangan. (Foto: Istimewa).

CIMAHI, iNews.id - Sebanyak 30.000 warga Kota Cimahi masih buang air besar (BAB) sembarang. Perilaku tidak sehat itu menjadi perhatian Pemkot Cimahi sehingga berencana membangun 175 septictank individu di 12 RW di Kelurahan Citeureup, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. 

Upaya itu untuk mengejar target program Open Defecation Free (ODF) atau stop buang air besar sembarang (BABS).

Penjabat (pj) Wali Kota Cimahi Dikdik S Nugrahawan mengatakan, pembuatan septictank individu ini dilakukan sejak Desember 2022 lalu, dan mencakup sebanyak 175 calon penerima, calon lokasi (CPCL) dan anggaran berasal dari bantuan program corporate social responsibility (CSR). 

"Ini adalah program kerja sama Pemkot Cimahi dengan Bank BJB Cabang Cimahi, melalui program CSR," kata pj Wali Kota Cimahi, Senin (30/1/2023).

Dikdik S Nugrahawan menyatakan, bertambahnya jumlah septictank individu ini merupakan perkembangan yang positif. Khususnya berkenaan dengan upaya peningkatan akses sanitasi layak ke masyarakat, yang masih menjadi perhatian pemerintah dalam rangka mewujudkan sanitasi untuk semua.

Berdasarkan data capaian tahun 2022, tingkat akses sanitasi layak di Kota Cimahi mencapai 77,8 persen dan 4,5 persen akses aman. Itu artinya masih ada lebih dari 30.000 rumah tangga yang masih melakukan buang air besar sembarangan (BABS). 

Kondisi itu jelas berpengaruh kepada kondisi lingkungan di sekitarnya. "Pembuangan tinja yang tidak memenuhi syarat dapat berpengaruh pada penyebaran penyakit. Lebih jauhnya dapat menyebabkan kasus stunting pada anak, diare, cacingan, dan juga pengakit lainnya," ujar dia.

Berkaitan dengan hal tersebut, Dikdik S Nugrahawan mengimbau kepada masyarakat yang ingin membuat septictank komunal secara mandiri, agar memperhatikan kaidah teknis dalam pembuatannya.

Seperti kedap air, terdapat pipa udara, terdapat lubang untuk penyedotan, dan terdapat cukup ruang untuk proses pengendapan dan pengolahan.

Berbagai studi telah membuktikan bahwa semakin besar akses penduduk terhadap fasilitas air minum dan sanitasi serta hygiene, semakin kecil kemungkinan terjadinya kasus penyebaran penyakit. 

Oleh karenanya dalam pembangunan septictank komunal juga harus memperhatikan agar tidak mencemari air dan tanah.

"Semoga upaya ini bisa mengubah perilaku masyarakat dalam mengejar target program ODF atau stop buang air besar sembarangan," tutur dia.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut