Volume Sampah pada Malam Tahun Baru di KBB Naik 30 Persen, Terbanyak dari Kawasan Wisata

BANDUNG BARAT, iNews.id - Volume sampah pada malam tahun baru 2023 di Kabupaten Bandung Barat (KBB) naik 30 persen. Sebagian besar sampah berasal dari kawasan wisata.
Kondisi tersebut terjadi akibat peningatkan aktivitas di masyarakat termasuk ribuan wisatawan yang menghabiskan liburan akhir tahun.
"Pada kondisi normal sampah yang diangkut di KBB sekitar 160 ton per hari, tapi pada malam pergantian tahun baru lalu volumenya naik hingga 30 persen," kata Kasubag UPT Kebersihan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) KBB Syahria, Senin (2/1/2023).
Syahria menyatakan, peningkatan volume sampah itu banyak terjadi di kawasan wisata, seperti, Parongpong, Cisarua, dan Lembang. Sebagai contoh, dari sebuah resto atau kafe biasanya sampahnya hanya 1 meter kubik, pada malam tahun baru naik melebihi angka tersebut.
Di satu sisi, ujar Syahria, DLH KBB belum bisa maksimal mengangkat semua timbulan sampah itu lantaran terkendala dengan masih padatnya volume kendaraan di kawasan wisata. Selain itu, jumlah armada truk sampah yang terbatas dikarenakan tetap harus mengangkut sampah di masyarakat.
"Masih ada sampah yang belum terangkut, dikarenakan keterbatasan armada dan banyaknya titik-titik sampah yang harus diangkut ke TPA," ujar Syahria.
Sementara itu, sampah di tempat umum dan area publik, tutur Kepala DLH KBB, kondisinya cukup terkendali. Petugasnya langsung melakukan operasi pembersihan setelah perayaan pergantian tahun.
Namun, DLH cukup dipusingkan dengan bertumpuk sampah liar pada titik-titik tertentu di sepanjang pinggir jalan raya. Untuk mengurangi penumpukan sampah tersebut, UPT Kebersihan menerjunkan 18 personel yang piket.
Sedangkan armada pengangkut sampah yang diterjunkan terdiri dari pick up 5 unit, truk dengan kapasitas 18 meter kubik sebanyak 3 unit. Beruntung di lokasi TPA Sarimukti pembuangan lancar sehingga truk yang sudah buang bisa kembali mengangkut ke titik-titik sampah yang belum teratasi.
"Untuk sampah liar juga mengalami peningkatan sekitar 25 persen dari hari-hari biasanya. Itu pun tetap kita angkut karena kalau dibiarkan mengganggu kebersihan dan lingkungan di sekitarnya," tuturnya.
Editor: Agus Warsudi