CIANJUR, iNews.id - Volume kendaraan di kawasan Puncak-Cianjur, Jawa Barat, menurun saat pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berlaku di Bogor, Depok, dan Bekasi. Namun petugas masih menemukan pengendara ke Puncak-Cipanas.
"Namun, masih ada saja kendaraan dari luar kota yang didominasi nopol Jakarta yang melintas dengan tujuan tempat wisata di Cipanas. Kami terpaksa pulangkan kembali karena semua tempat wisata di Cianjur tutup," kata Kasi Pengendalian Operasional Dinas Perhubungan Cianjur Kiki Sukirman di Cianjur, Jawa Barat, Rabu (15/4/2020).

Pantau PSBB Depok, Ridwan Kamil Mulai Distribusikan Bantuan Sembako
Kiki Sukirman menegaskan pihaknya terus melakukan penyekatan, kemudian memulangkan kendaraan luar kota, terutama dari zona merah, yang akan masuk ke Cianjur. Hal ini sebagai upaya mengantisipasi merebaknya virus corona terbawa pendatang ke wilayah yang masih zona hijau.
Penumpang kendaraan umum, menurut dia diminta untuk turun guna dilakukan pemeriksaan kesehatan. Setelah didata, mereka diwajibkan isolasi mandiri selama 14 hari dan tidak lagi melakukan perjalanan, terutama ke zona merah corona seperti Jabodetabek.
Pantau PSBB di Bogor, Ridwan Kamil: Jumlah Kendaraan Turun
Hasil pemeriksaan kesehatan penumpang angkutan umum dan bus, masih normal dan sehat. Namun pihaknya tetap mendata dan meminta mereka melakukan isolasi rumah selama 14 hari. Jika mengeluh sakit, dapat menghubungi tim medis.
"Pengetatan pemeriksaan di perbatasan akan terus ditingkatkan Pemkab Cianjur guna mengantisipasi maraknya pendatang yang masuk wilayah ini," kata Kiki Sukirman.
Sementara itu, Kapolsek Naringgul Iptu Sumardi mengatakan puluhan orang pemudik pulang mengunakan kendaraan umum diperiksa petugas di rest area. Setelah didata serta dikenai wajib lapor ke aparat desa dan RT setempat, perantau tersebut wajib melakukan isolasi rumah selama 14 hari.
"Untuk kendaraan bernopol Bandung dengan tujuan wisata ke Cianjur, kami pulangkan. Sementara itu, warga yang kembali dari Bandung termasuk perantau, dilakukan pemeriksaan kesehatan, didata, lalu diwajibkan isolasi mandiri," kata dia.
Editor: Faieq Hidayat













