CIREBON, iNews.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon menonaktifkan oknum Guru SMPN 3 berinisial ATM yang viral di media sosial. Oknum tersebut kedapatan mengirimkan chat tidak senonoh kepada siswi SMP kelas VII.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon Kadini mengatakan, pihaknya sudah melaporkan hal ini kepada Wali Kota Cirebon. Saat ini, ATM ditarik dari SMPN 3 dan tidak mengajar di sekolah mana pun sampai sanksi dari Pemerintah Kota Cirebon turun.
Diduga Lecehkan Siswi, Oknum Guru SMP di Depok Dinonaktifkan
"Kalau untuk sanksi lebih lanjut tunggu dari Pemkot Cirebon, dalam hal ini BKPSDM," ujar Kadini saat ditemui usai kegiatan Konferensi PGRI Kota Cirebon, Rabu (28/5/2025).
Menurut Kadini, Disdik hanya meneruskan laporan dari SMPN 3 kepada Wali Kota Cirebon dan BKPSDM.
Viral Oknum Guru Ngaji di Palu Diduga Perkosa Santri, Digeruduk Warga yang Emosi
"Yang pasti, ATM sudah kita tarik dari SMPN 3 dan tidak mengajar. Posisinya sekarang ada di Disdik untuk memberikan efek jera," katanya.
Diberitakan sebelumnya, seorang oknum guru salah satu SMP Kota Cirebon berinisial ATM diduga melakukan tindakan asusila terhadap salah satu siswi kelas VII.
Oknum Guru Sodomi 2 Murid di Mesuji Jadi Tersangka, Modus Ancam Bunuh Korban
Dugaan ini mencuat setelah perempuan yang mengaku sebagai bibi korban, AN membagikan tangkapan layar percakapan WhatsApp (WA) antara oknum guru dan korban melalui media sosial.
Oknum Guru SMP di Lebak Diadukan ke Polisi, Diduga Lecehkan Murid hingga Trauma
Dalam tangkapan layar yang beredar, terlihat adanya komunikasi yang tidak pantas dari oknum guru kepada korban. Percakapan tersebut diduga mengandung unsur pelecehan verbal yang mengarah pada tindakan asusila.
Postingan yang viral di media sosial itu pun langsung menuai perhatian masyarakat dan pihak sekolah. Sejumlah warganet mendesak agar kasus ini segera diusut secara hukum.
Digerebek Selingkuh, Camat Padang Selatan dan Oknum Staf Perempuan Dinonaktifkan
Salah satu siswa SMP tersebut juga turut membenarkan kejadian tersebut. Sebab korban pernah menceritakan tindakan pelecehan itu kepada teman-temannya.
"Iya, pernah cerita sama kami," ujar salah satu siswa, Rabu (21/5/2025).
Editor: Donald Karouw