Viral ODGJ asal Bandung Telantar di Panti Rehabilitas Cilacap, Begini Respons Dinsos Jabar
BANDUNG, iNews.id - Video keluhan seorang pria yang mengaku pimpinan Panti Rehabilitasi Gangguan Jiwa dan Narkoba Tanbihul Ghofilin Cilacap, Jawa Tengah viral di aplikasi perpesanan WhatsApp Group (WAG). Pria itu mengeluh telah dititipi 40 pasien Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dari Bandung sejak 9 bulan lalu.
Namun hingga saat ini, tidak ada bantuan dana dari Dinas Sosial (Dinsos) Bandung. Pimpinan panti itu lantas meminta perhatian dari Dinsos Bandung serta Penjabat Gubernur Jabar.
Merespons video yang dibuat 2 Desember 2023 tersebut, Pemprov Jabar langsung mengirim bantuan pangan dan sejumlah dana.
Kepala Dinas Sosial Jabar Ida Wahida Hidayati mengatakan, bantuan tersebut disampaikan Dinsos Jabar atas nama Pemda Provinsi Jabar, sehari setelah video keluhan pimpinan panti ODGJ mengunggah videonya.
Menurut Ida Wahida Hidayati, beberapa ODGJ sebelumnya memang dikirim oleh Dinsos Kabupaten Bandung berdasar keterangan melalui pesan WA dari pimpinan panti Jasono.
Sementara itu, Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinsos Kabupaten Bandung Prabowo mengaku kaget dengan munculnya video yang dibuat pada Sabtu (2/12/2023) tersebut.
"Kami kaget bisa ada video tersebut. Tiga pekan lalu kami dari lokasi. Saat itu, pemilik panti rehabilitasi memang mengatakan ada warga Kabupaten Bandung dirawat di sana," kata Prabowo saat dihubungi, Senin (4/12/2023).
Prabowo, ODGJ asal Kabupaten Bandung tersebut dikirim ke Cilacap oleh relawan, bukan dinas sosial. Meski relawan bermitra dengan dinsos, pengiriman ODGJ ke Cilacap tersebut tanpa sepengetahuan pihaknya.
"Itu inisiatif dari relawan mengirim ODGJ ke sana (Cilacap) tanpa sepengetahuan dan tanpa rekomendasi dari Dinsos Kabupaten Bandung," ujar Prabowo.
Prabowo menuturkan, ada kesalahpahaman terkait masalah tersebut baik soal pengiriman ODGJ maupun dana perawatan. "Tadi malam sudah ada titik temu. Untuk masalah lainnya nanti dijelaskan oleh relawan bersangkutan yang melakukan pengiriman ODGJ ke sana," tutur dia.
Selain itu, kata Prabowo, jumlah ODGJ asal Kabupaten Bandung tersebut bukanlah 40 orang, melainkan hanya 16 orang. "Jadi yang beralamatkan di Kabupaten Bandung itu awalnya 24 orang, beberapa sudah pulang dijemput keluarga. Sisanya tinggal 16 orang, akan kami bawa pulang," ucap Prabowo.
Jumlah 40 orang yang disebut pemilik panti, lanjut Prabowo, merupakan kesalahan komunikasi dengan relawan yang menitipkannya. "Itu hanya asumsi. Misalnya yang telantar, karena lokasinya di perbatasan, jadi diasumsikan ODGJ dari Bandung," ujar dia.
Prabowo menuturkan, ODGJ yang dikirim relawan ke Cilacap tersebut akan dibawa ke Kabupaten Bandung dan ditempatkan di rumah singgah UPTD Baleendah.
Editor: Agus Warsudi