Viral Curhat Guru ASN Bongkar Dugaan Pungli, Kepala SMPN 2 Pangandaran Bilang Begini
PANGANDARAN, iNiews.id - Husein Ali Rafsanjani, guru ASN muda di Kabupaten Pangandaran jadi buah bibir masyarakat setelah curhat tentang dugaan pungutan liar (pungl) viral di media sosial. Selain jadi korban pungli, Husein juga diintimidasi oleh salah satu instansi.
Kepala SMPN 2 Pangandaran Dede Solihat mengatakan, baru tahu persoalan Husein Ali Rafsanjani dari berita viral di media.
"Untuk kami kurang tahu. Setahu saya ya, kami tahunya dari yang (kabar viral itu). Iya," kata Kepala SMPN 2 Pangandaran ditemui di kantornya, Rabu (10/5/2023).
Saat diwawancara, Dede Solihat terlihat bersikap sangat hati-hati sekali dalam berbicara. Dia lebih cenderung menghindar untuk memberikan komentar lebih jauh.
Dede Solihat juga mengaku tidak mengenal Husein Ali Rafsanjani. Sebab, Dede Solihat baru menjabat 5 bulan sebagai Kepala SMPN 2 Pangandaran. Sedangkan Husein telah satu tahun mundur dan kembali ke Bandung.
"Yang sekarang aja kami ke sini (SMPN 2 Pangandaran) ada guru (yang viral) tapi belum ketemu gitu," ujar Dede Solihat.
Ditanya tentang kegiatan belajar mengajar setelah satu guru SMPN 2 Pangandaran Husein Ali Rafsanjani mundur, Dede Solihat memastikan tetap berjalan lancar karena ada guru lain yang menggantikan.
"Alhamdulillah semua kondusif karena ada guru yang menggantikan beliau (Husein Ali Rafsanjani). Kami tidak mungkin mengorbankan siswanya," tutur Dede Solihat.
Diberitakan sebelumnya, dalam video viral, Husein Ali Rafsanjani mengaku menjadi korban pungli saat mengikuti pelatihan dasar (latsar) calon pegawai negeri sipil (CPNS).
Husein lolos seleksi CPNS 2019 dan harus mengikuti latsar selama dua minggu. Latsar ASN Kabupaten Pangandaran digelar pada Oktober 2021 lalu.
Sebelum mengikuti latsar di Pangandaran Husein diberi kabar untuk membayar uang sebesar Rp270.000 untuk biaya transpor.
Padahal, semua daerah tidak mewajibkan CPNS membayar biaya latsar karena telah ditanggung pemerintah.
Setelah ikut latsar, Husein dan para CPNS lainnya dimintai uang Rp350.000. Husein tidak tahu peruntukan uang yang dipungut oleh instansi di Kabupaten Pangandaran itu.
Mirisnya, selama tiga bulan pertama, Husein sebagai ASN muda, belum mendapatkan gaji. Otomatis, Husein harus prihatin di perantauan.
Karena itu, Husein membuat laporan ke lapor.go.id. Imbasnya, dia dipanggil untuk diinterogasi dan diminta mencabut laporan tersebut.
Saat diinterogasi, Husein merasa terintimidasi. Karena tidak nyaman dengan kondisi itu. dia membuat video untuk membongkar dugaan pungli dan intimidasi nyang dialami ke publik dan akhirnya viral di medsos.
Husein mengatakan, video tersebut dibuat lantaran pengajuan pengunduran diri sebagai ASN tidak kunjung ditindaklanjuti oleh dinas terkait di Pangandaran.
Selain itu, Husein mengaku mendapat intimidasi dari beberapa orang pada November 2021 dikarenakan membuat laporan di website lapor.go.id untuk menanyakan perihal biaya dua ratus tujuh pulub ribu tersebut.
"Karena sudah merasa tidak nyaman, saya pun memutuskan untuk berhenti mengajar di SMPN 2 Pangandaran pada Maret 2022," kata Husein ditemui di kediamanya di Bandung.
Editor: Agus Warsudi