Viral Babinsa Cukur Rambut Asal-asalan Puluhan Siswa SMP di Purwakarta, Orang Tua Protes

PURWAKARTA, iNews.id – Aksi anggota Babinsa mencukur rambut asal-asalan puluhan siswa SMPN 1 Maniis, Kabupaten Purwakarta viral di media sosial. 

Diperoleh informasi, pengguntingan rambut puluhan siswa SMP itu terjadi saat anggota Babinas tersebut diminta pihak sekolah menjadi pembina upacara, Senin (4/9/2023). 

Baca Juga

Siswi SMP di Lamongan Trauma Seusai Dibotaki, Partai Perindo: Setop Kekerasan di Sekolah!

Materi yang disampaikan terkait pembinaan kedisiplinan, namun di tengah kegiatan upacara, oknum itu menghukum puluhan siswa yang dinilai melanggar disiplin dengan menggunting rambut mereka di lapangan sekolah.

Dalam video yang beredar, anggota Babinsa itu meminta kepada siswa yang tidak terima jika rambutnya dicukur untuk melapor ke orang tuanya. “Kamu kalau gak terima udah lapor sama orang tuanya,” ucapnya.

Baca Juga

6 Siswa SMP Ditangkap gegara Tawuran di Citeureup Bogor, 1 Luka-luka

Aksi oknum anggota TNI dari Kodim 0619 Purwakarta itu pun diprotes orang tua siswa. Mereka marah dan meminta anggota Babinas itu bertanggung jawab karena telah menggunting rambut siswa asal-asalan.

Pihak sekolah kemudian melakukan mediasi dengan mempertemukan puluhan orang tua siswa, anggota Babinsa dan pihak sekolah. Mediasi sempat diwarnai kericuhan.

Baca Juga

Viral 2 Siswa SMP Duel ala Tarung Bebas di Lapangan Astagina Denpasar

Salah satu orang tua siswa, Dede mengaku kecewa dan sakit hati dengan aksi anggota Babinsa tersebut.

“Sebagai orang tua ya kecewa. Kan ada cara lain yang lebih mendidik,” katanya, Rabu (6/9/2023).

Sekolah Akui Lalai

Kepala SMPN 1 Maniis, Yana Heryana mengatakan, kejadian cukur rambut itu kelalaian pihak sekolah dan oknum TNI.

“Kejadian ini atas dasar kelalaian. Saya mengakui itu kelalaian dari pihak saya, pihak sekolah dan babinsa. Itu spontanitas,” katanya.

Dandim 0619 Purwakarta, Letkol Arm Andi Achmad Afandi mengatakan, kejadian potong rambut oleh oknum babinsa sudah dimediasi dan dimusyawarahkan dengan pihak orang tua dan sekolah. 

“Semuanya sepakat tidak ada permasalahan yang ditimbulkan setelah kejadian itu,” katanya.

Editor: Kastolani Marzuki