Video Kembar Siam asal Garut Kembali Viral di Medsos, Netizen Terharu

GARUT, iNews.id - Video lama kembar siam Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Anugrah bersekolah di SDN 1 Tegalpanjang, Kecamatan Sucinagara, Garut, kembali viral di media sosial. Walaupun video lama, unggahan itu tetap dibanjiri komentar netizen yang terharu dengan semangat anak kembar siam itu menuntut ilmu di tengah keterbatasan fisik mereka.

Video yang diunggah kembali oleh akun @ndorobei.official di Instagram beberapa jam lalu itu, mendapatkan ribuan like dan komentar netizen. Dalam video tampak sumringah anak kembar siam, Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Anugrah, warga Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, semringah bisa mengikuti pembelaran tatap muka.

Baca Juga

4 Tempat Wisata di Garut Wajib Dijelajahi, Ternyata Ada Gumuk Pasir Mirip di Yogyakarta

Dalam video itu, Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Anugrah masih duduk di bangku kelas 2 SD. Saat ini, mereka telah kelas 3 SD. Dalam video lama terlihat kembar Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Dewi Ningsih terlihat sedang mengikuti kegiatan belajar menggambar. 

Hingga Rabu (31/8/2022) petang, unggahan video tentang kembar ini telah mendapatkan 1.404 suka dan 58 komentar. Netizen sangat tersentuh dengan semangat Al Putri Dewi Ningsih dan Al Putri Anugrah untuk belajar. 

Baca Juga

Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Garut Sebut 8 Tahun Bupati Gagal

Tak sedikit dari para netizen yang mendoakan keduanya agar menjadi anak salihah dan sukses di kemudian hari. Netizen lain pun mengutarakan komentarnya untuk selalu bersyukur atas pemberian Tuhan. 

Baca Juga

Video Viral Longsor Galian Pasir Leles Garut, Warga Panik

@piyemeneh19: "Ga kuat liat videonya... Aku laki2 dan menetes air mataku... Ya Allah"

@akhmad_wakhid: "Allohu Akbar.. Laa haula walaa quwwata illabillahil 'aliyyil 'adzim. Subhanalloh"

Baca Juga

Heboh Video Longsor Galian Pasir Leles Garut di TikTok, Polisi: Kegiatan Teknik Tambang

@annapedrosista: "Ya Allah yg sabar ikhlas n kuat ya buat bapak n kedua anaknya ini... insyaallah bnyk hikmah dari ujian hidup kalian... Allah akan memberikan kebahagiaan yg haqiqi kelak. Amin".

@ fr_shop_distributor_resmi_nasa: "Sholehah dan jadi orang sukses nak".

Baca Juga

Operasi Pasar Kedua, Bea Cukai Sita Ratusan Ribu Batang Rokok Ilegal di Garut

@ bang_andhex_378: "Semangat ya dik".

@ yantibachman_: "Hebat orangtuanya, semangat ya dek".

@alanacrya: "Malu bnget sma Allah dan sma anak" itu krna ska ngrsa nggak bsyukur".

@udencb01: "Semoga anak yang baik ini menjadi penghuni surga di akhirat kelak. Amin ya Rabb".

@sakhatrif.co: "Ayahnya juga hebat.. saya yang laki2 aja nangis ngebayangin klo ada di posisi ayahnya.. ditinggal istri juga".

@alfinsukron: "Masya Allah ini yg dempet pinggul dengan hanya 2 kaki. Hasil observasi memang tidak dapat dipisahkan".

@rdhoas_: "Love you ai putri ningsih dan ai putri anugrah".

Diketahui, Ai Putri Dewi Ningsih dan Ai Putri Anugrah putri kedua dan ketiga pasangan Iwan Kurniawan dan Yani. Mereka tinggal bersama ayahnya, Iwan Kurniawan (43), kakak, dan kedua kakek nenek mereka di Kampung Padasari RT03 RW04, Desa Cinunuk, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut. Kedua anak kembar ini bersekolah di SDN Tegalpanjang 1 Sucinaraja. Sedangkan sang ibu, Yani, telah meninggal dunia.

Kembar siam ini tidak bisa dipisahkan atau menjalani operasi pemisahan karena kondisi dempet mereka bukan sekadar fisik luar tapi juga organ dalam, hati. Jadi, dua murid kelas 2  ini, hidup dengan satu hati. Selain itu, mereka hanya memiliki satu pasang kaki, kiri dan kanan.

Iwan Kurniawan, ayah dari kembar siam Al Putri Dewi dan Al Putri Anugrah mengatakan, tak lama setelah lahir di Bintan, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) pada Selasa 29 Oktober 2013 lalu, kedua anaknya itu menjalani perawatan dan pemeriksaan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Hasan Sadikin atau RSHS Bandung dan RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat. 

Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata, anaknya tidak bisa dipisahkan. "Ternyata (kembar siam Al Putri Dewi dan Al Putri Anugrah) gak bisa dipisah (menjalani operasi pemisahan). Vonis akhirnya penyatuan hati," kata Iwan pada 2021 lalu.

Iwan Kurniawan terpaksa berhenti bekerja karena ingin fokus mengasuh Putri dan Dewi yang telah masuk sekolah di kelas 2 SDN Tegalpanjang 1, Kecamatan Sucinaraja, Garut. Keputusan itu diambil Iwan setelah sang ibu, Yani, meninggal dunia pada Oktober 2020 lalu.

Editor: Agus Warsudi