get app
inews
Aa Text
Read Next : Vaksinasi Lansia Rendah, Ridwan Kamil Instruksikan Datangi Langsung ke Rumah

Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia Lambat, Pemkot Bandung Minta Jemput Bola

Minggu, 30 Mei 2021 - 13:27:00 WIB
Vaksinasi Covid-19 bagi Lansia Lambat, Pemkot Bandung Minta Jemput Bola
Seorang lansia memejamkan mata saat lengan kirinya ditusuk jarum suntik vaksin Covid-19. (Foto: iNews/M Andi Ichsyan)

BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menginstruksikan kewilayahan agar dapat melakukan jemput bola menyusul lambatnya progres vaksinasi Covid-19 bagi lansia. Pasalnya, pelaksanaan vaksinasi tersebut baru terealisasi 32 persen.

"Karena (lansia) tidak serta merta mau, tapi bisa juga. Karena kemarin cukup banyak, yang bersangkutan mau tapi ternyata punya komorbid yang harus dinormalkan dahulu dalam jangka waktu tertentu, tidak bisa dalam waktu singkat," kata Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, Minggu (30/5/2021).

Dia mencontohkan, lansia yang punya gula darah yang tinggi atau tekanan darah yang tinggi, secara aturan tidak boleh divaksin. Itu yang yang membuat proses vaksinasi kepada lansia ini tidak secepat kepada sasaran sasaran lain.

Yana mengaku telah berdiskusi dengan Dinas terkait dan Kewilayahan untuk melakukan proses jemput bola pada pelaksanaan vaksinasi untuk lansia, agar dapat mempercepat target 100 persen.

"Jadi di kewilayahan, misalkan satu kelurahan ada 20 atau 30 lansia, di satu tempat kita siapkan juga untuk pascanya. Karena memang lansia punya risiko yang jauh lebih tinggi sehingga kita minta UGD mini," ujarnya.

"Mudah-mudahan memang tidak dipakai, tapi kita harus mempersiapkan. Karena lansia itu punya risiko yang jauh lebih tinggi dibanding bukan lansia," ucapnya.

Sementara itu, Camat Sukasari Sarjani Saleh mengakui, di wilayahnya baru sekitar 30 persen lansia yang melakukan vaksinasi. Sehingga pihaknya perlu menyisir kembali para lansia yang belum mendapat vaksinasi Covid-19.

"Kita akan turun ke lapangan, menyisir, jemput bola. Tentunya jemput bola ini bukan hanya vaksin saja, kita juga akan menyiapkan segala peralatan, tempat untuk KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi), kami juga akan mengikuti teknisnya dari tim tenaga kesehatan," katanya.

Sarjani berharap, dengan data yang dipadukan dari puskesmas, kewilayahan, dan data lainnya, dapat mempermudah penyisiran para lansia yang belum mendapat vaksinasi, sehingga dapat dilakukan imbauan oleh RT dan RW. 

Editor: Asep Supiandi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut