Update Kasus Jasad Perempuan di Sungai Cipelang Sukabumi, Polisi Temukan Pakaian Korban
CIANJUR, iNews.id - Petugas Polsek Warudoyong dan Satreskrim Polres Sukabumi Kota berhasil menemukan potongan baju perempuan diduga milik korban Cici Lestari yang jasadnya ditemukan di Sungai Cipelang, Jumat (27/1/2023). Pakaian itu diamankan untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Baju perempuan itu berhasil didapat petugas saat dilakukan penyisiran ulang di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Pakaian itu ditemukan di kolong jembatan yang berjarak sekitar satu kilometer dari lokasi penemuan korban.
Namun sampai saat ini, penyebab kematian korban Cici Lestari, warga Kampung Balandongan, Kelurahan Sudajaya Hilir, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, masih misteri.
Berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah korban yang jasadnya ditemukan di Sungai Cipelang, Warudoyong, dokter forensik RSUD H Syamsudin SH menemukan luka kekerasan tumpul.
"Tim Inafis Polres Sukabumi Kota selanjutnya melakukan olah TKP dan melakukan identifikasi terkait penemuan baju tersebut," kata Kapolsek Warudoyong AKP Iman Retno.
Diberitakan sebelumnya, hasil autopsi dokter forensik RSUD R Syamsudin SH terhadap mayat perempuan di aliran sungai Cipelang, meninggal akibat luka kekerasan tumpul di tungkai kanan. Korban meninggal saat berada di air.
Dokter forensik RSUD R Syamsudin SH dr Nurul Aida Fathia mengatakan, setelah melakukan autopsi, hasilnya di tubuh korban ditemukan luka terbuka, memar, dan lecet. Luka tersebut di wajah dan di tungkai atas atau paha.
"Kalau kami lihat dari pola lukanya, itu termasuk kekerasan tumpul. Kemudian yang di tungkai kanan ada patah tulang. Memar dan lecet di wajah. Tapi tulang tengkorak atau segala macemnya bagus," kata Dokter forensik RSUD R Syamsudin SH, Kamis (26/1/2023).
Saat ditanya luka yang menjadi penyebab kematian korban, dr Nurul Aida Fathia menyatakan, dilihat dari pola lukanya, kemungkinan adalah luka di tungkai yang patahnya lebih signifikan. Sedangka luka terbuka di kepala, dangkal.
"Untuk luka benda tajam tidak ditemukan. Kalau penyebabnya diracun, saya belum bisa jawab. Harus ada hasil laboratorium dulu. Tapi sample tetap kami ambil, nanti hasil laboratoriumnya, tidak bisa keluar sekarang. Untuk sidik jari, itu bukan ranah saya, itu penyidik berarti," ujar dr Nurul Aida Fathia.
Dokter forensik RSUD R Syamsudin SH menuturkan, korban meninggal di air. Karena diliat dari pola lukanya, ketika korban berada di air, masih ada usaha bernapas.
Namun untuk lebih memastikannya, paru-parunya sudah diperiksa di laboratorium tinggal menunggu hasilnya untuk membuktikan ada air masuk atau tidak di saluran napas korban.
"Kalau dugaan pemerkosaan, berarti kan ada sesuatu yang pemaksaan, kalau ada pemaksaan atau tidak itu lebih ke arah proses penyidikan. Tapi kalau dari saya sendri tetep diambil samplenya, apakah ada sperma atau tidak, nanti tunggu hasil lab kalau itu," tutur dokter forensik RSUD R Syamsudin SH.
Editor: Agus Warsudi