Unpar Bandung Tak Mau Buru-buru Kuliah Tatap Muka, Ini Alasannya
Terakhir, kata Mangadar, berkaitan erat dengan aspek kesehatan. Menurutnya, meskipun 5.000-an mahasiswa dari total 11.000 mahasiswa Unpar sudah mendapatkan vaksinasi, termasuk seluruh dosen dan pegawai Unpar, namun aspek geografis termasuk demografis mahasiswa Unpar membuat pihaknya khawatir perkuliahan tatap muka berpotensi memunculkan klaster Covid-19.
"Pertimbangan berikutnya kenapa kita tidak buru-buru PTM itu juga erat kaitannya dengan aspek kesehatan. Komposisi demografis dan geografis, ada mahasiswa dari Yogyakarta, Sumatera yang datang ke sini. Apakah mereka sudah divaksin? atau orang-orang di tempat mereka tinggal di sekitar kampus juga sudah divaksin? tempat tinggal mereka aman atau tidak? kita perlu antisipasi dan wanti-wanti soal klaster perguruan tinggi," papar Mangadar.
Lebih lanjut Mangadar mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 juga telah berdampak terhadap mahasiswa baru yang mendaftar ke Unpar. Tahun ini, Unpar menerima sekitar 2.500-2.600 mahasiswa atau menurun jika dibandingkan tahun lalu yang berkisar sekitar 2.900-3.000 mahasiswa.
"Penerapan PPKM berpengaruh karena ada mahasiswa dari Malang atau kota lain di luar Bandung, melihat Bandung zona merah sehingga mengurangi mobilitas. Mahasiswa kita 30-40 persen dari luar Jabar," ujarnya.
Editor: Asep Supiandi