Unjuk Rasa Warga Tuntut Ganti Rugi Dampak Ledakan Tangki Pertamina Balongan Ricuh
INDRAMAYU, iNews.id - Unjuk rasa ratusan warga terdamapak ledakan tangki milik Kilang Pertamina Refinery Unit (RU) VI Balongan, Indramayu, Jawa Barat, diwarnai kericuhan. Pasalnya, warga yang hendak menyampaikan aspirasi diadang petugas kepolisian.
Aksi unjuk rasa tersebut terpaksa dilakukan warga sekitar kilang pada Kamis (29/4/2021), sebab sampai saat ini, mereka belum mendapatkan ganti rugi atas kerusakan bangunan rumah akibat ledakan empat tangki bahan bakar minyak (BBM) di Kilang Balongan pada Senin 29 Maret 2021 dini hari lalu.
Padahal, pascaledakan terjadi, pihak Pertamina berjanji memberikan ganti rugi atas dampak ledakan dan kebakaran yang dialami masyarakat sekitar. Namun janji tinggal janji, tak juga terealisasi.
Pantauan di lokasi, terjadi aksi saling dorong antara warga petugas kepolisian di pintu masuk gerbang Kilang Pertamina RU VI Balongan Indramayu.

Kericuhan ini berawal saat salah seorang koordinator aksi berorasi soal dampak ledakan dan kebakaran empat tangki BBM yang sangat dirasakan warga. Orasi itu membuat massa tersulut emosi sehingga memaksa masuk ke areal kilang.
Petugas yang berjaga sigap mengadang lalu terjadilah aksi saling dorong. Beruntung kejadian tersebut bisa diredam setelah polisi dan koordinator aksi menenangkan warga melalui pengeras suara.
Koordinator aksi Taufiqurrahman mengatakan, warga menuntut tiga jenis ganti rugi kepada Pertamina, meliputi ganti rugi kerusakan fisik rumah, material karena tidak bisa bekerja, dan dampak psikis atau kejiwaan.
"Ganti rugi yang diberikan Pertamina tidak sesuai dengan tuntutan warga. Jika tuntutan tidak dipenuhi, warga akan kembali unjuk rasa dengan massa lebih besar," ujar Taufiqurrahman.
Editor: Agus Warsudi