get app
inews
Aa Text
Read Next : Polisi Bubabarkan Aksi Kelompok Remaja di 3 Desa KBB Perang Sarung Isi Batu

Uniknya Arsitektur Lintang Astha di Ngamprah KBB Tiru Masjid Agung Demak

Sabtu, 09 April 2022 - 19:32:00 WIB
Uniknya Arsitektur Lintang Astha di Ngamprah KBB Tiru Masjid Agung Demak
Masjid Agung Lintang Astha, Kecamatan Ngamprah, KBB, arsitektur dan dekorasi interiornya meniru Masjid Agung Demak. (FOTO: ADI HARYANTO)

BANDUNG BARAT, iNews.id - Bangunan masjid di Indonesia biasanya berarsitektur mengadopsi masjid-masjid di Timur Tengah. Namun tak sedikit masjid yang mengusung arsitektur tradisional.

Seperti terlihat pada bangunan Masjid Agung Lintang Astha, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Arsitektur dan dekorasi interior Masjid Lintang Astha memiliki keunikan yang terinspirasi Masjid Agung Demak di Jawa Tengah. 

Berbeda dari masjid pada umumnya yang memiliki kubah, atap Masjid Agung Lintang Astha berbentuk limas dan bersusun tiga. Selain itu, masjid ini tidak memiliki menara. Yang terlihat mencolok terdapat sebuah tugu serupa miniatur tepat di halaman masjid.

Sementara di bagian dalam, ciri khas ornamen dan arsitektur Masjid Demak begitu terlihat. Masjid ini sama seperti Masjid Agung Demak yang ditopang empat saka atau tiang besar. Hal itu memberikan kesan masjid terlihat kokoh dan kuat. 

Keunikan lain, di bagian dinding Masjid Agung Lintang Astha tidak hanya terdapat hiasan tulisan Arab. Tapi juga ada tulisan bahasa Indonesia dan ukiran hurup sansakerta. Tulisan di dinding itu memuat ayat suci Alquran, huruf khat, sholawat, hingga syair. 

"Masjid ini dibangun pada 2018. Arsitektur dan ornamennya memang meniru Masjid Agung Demak karena penggagas masjid ini asli orang Demak," kata Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Agung Lintang Astha Aep Sutisna, Sabtu (9/4/2022).

Aep Sutirna menyatakan, penggagas pendirian masjid yang bernama Muhammad Burhan ingin meniru bangunan Masjid Agung Demak untuk gaya arsitektur dan dekorasi interiornya.

Setelah menghabiskan warga selama 365 har atau satu tahuni, masjid ini selesai dibangun dan resmi digunakan untuk tarawih pertama bulan Ramadhan 2019. 

Luas bangunan Masjid Agung Lintang Astha ini sekitar 337,5 meter persegi. Lahan dan biaya pembangunan masjid menggunakan dana pribadi sekitar Rp1,3 miliar. Guna memastikan bangunan ini serupa dengan Masjid Agung Demak, sejumlah tukang bangunan sengaja berkunjung ke Demak.  

"Tujuannya agar bangunannya mirip, para tukang sengaja dibawa dulu ke Masjid Agung Demak sekaligus berziarah," ujar Aep Sutisna.

Masjid yang berada tepat di depan kantor kecamatan Ngamprah ini, kini memiliki sekitar 100 jamaah. Selain kegiatan shalat berjamaah, masjid ini juga kerap dipakai kegiatan keagamaan lain seperti pengajian dan madrasah anak-anak dan lainnya. 

Di hari-hari kerja, masjid ini biasa dipakai para pegawai kecamatan untuk salat berjamaah. "Kami ingin selain bangunannya yang unik, masjid ini juga bisa terisi dengan kegiatan keagamaan yang bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar," tuturnya.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut