get app
inews
Aa Text
Read Next : Transaksi Ramadhan Diprediksi Triliunan, Pos Indonesia Buka Gerai di Pusat Perbelanjaan

Ulama NU Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren, Jalin Kerja Sama dengan PT Pos Indonesia

Kamis, 07 April 2022 - 15:38:00 WIB
Ulama NU Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren, Jalin Kerja Sama dengan PT Pos Indonesia
NU menjalin kerja sama dengan PT Pos Indonesia untuk mendorong kemandirian ekonomi pondok pesantren. (FOTO: ISTIMEWA)

BANDUNG, iNews.id - Ulama Nahdlatul Ulama (NU) mendorong kemandirian ekonomi pesantren melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia dalam bidang kurir, logistik, dan layanan jasa keuangan. Kemandirian ekonomi pesantren akan mendorong santri memiliki jiwa entrepreneur. 

Agus Solachul Aam Wahib Wahab atau Gus Aam mengatakan, NU mendorong kemandirian ekonomi pesantren agar mampu mencari penghasilan sendiri. Tak hanya itu, kemandirian ekonomi pesantren juga akan memberi multiplier effect bagi lingkungan sekitar. 

Salah satu kemandirian ekonomi pesantren yang bisa dibangun adalah menciptakan usaha sendiri melalui kerja sama dengan PT Pos Indonesia. Pesantren bisa menjadi channel bisnis Pos seperti pengembangan Agen MyPos, O-ranger Santri, chanel jasa logistik, dan layanan jasa Pos lainnya. 

Kerja sama itu pada dasarnya telah mulai dijalankan. Beberapa pesantren di Sidoarjo dan Banyuwangi, Jawa Timur, telah menjadi Agen MyPos. Dalam waktu dekat, Agen MyPos pesantren juga akan dibuka di Depok, Sampang, dan lainnya. 

"Pengembangan MyPos di pesantren ini adalah untuk kepentingan umat. Karena di pesantren terdapat santri, jemaah, pengasuh, masyarakat, dan lainnya. Kehadiran MyPos akan memudahkan masyarakat mengirim surat, chanel pembayaran, air, PDAM, pembelian pulsa, dan lainnya," kata Gus Aam dalam siaran persnya.

Gus Aam menyatakan, keuntungan MyPos di pesantren akan memudahkan warga di sekitar pesantren. Mereka tidak perlu kemana-mana untuk melakukan mengirim atau membayar tagihan. 

"Bayangkan kalau semua transaksi dilakukan di MyPos, ini nanti akan menjadi pemasukan cukup besar bagi lingkungan pondok. Ekonomi pondok pesantren bisa mandiri dengan kemampuan ekonomi sendiri, " ujar Gus Aam.

Gus Aam yang merupakan cucu pendiri NU ini mengatakan, jumlah pondok pesantren di Indonesia cukup banyak. Artinya, secara potensi cukup besar bagi Pos Indonesia untuk pengembangan MyPos di pesantren. 

Untuk kerja sama lebih lanjut, NU telah melakukan pertemuan dengan jajaran manajemen Pos Indonesia. "Kami telah bertemu dengan jajaran manajemen Pos Indonesia, membahas terkait kerja sama kurir dan logistik. Kami membahas kerja sama saling menguntungkan antara ulama NU dan Pos Indonesia," tuturnya. 

Pada pertemuan itu, juga dibahas rencana pengembangan chanel logistik. Layanan logistik ini untuk menggarap kiriman dalam jumlah besar yang tidak terlayani MyPos. Pesantren juga bisa bekerja sama dengan Pemda, pelaku usaha lokal, dan lainnya. 

"Tapi yang terpenting ini untuk memberdayakan pondok pesantren. Nanti pondok pesantren bisa membuat produk sendiri dan dikirim melalui logistik Pos, " ucap Gus Aam.

Sementara itu, SVP Retail Business PT Pos Indonesia Makky M Makmur mengatakan, kerja sama dengan ulama Nahdliyin adalah langkah Pos Indonesia mendorong ekonomi umat di lingkungan pesantren. Pesantren bisa menjadi Agen MyPos dan layanan jasa lainnya. "Agen MyPos pesantren juga upaya kami mendorong santri memiliki jiwa entrepreneurship, " kata Makky M Makmur. 

Diketahui, Agen MyPos merupakan konsep mitra bisnis yang dikembangkan Pos Indonesia bagi komunitas atau pribadi. Nantinya, Agen MyPos akan memiliki keleluasaan membangun gerai MyPos. Gerai MyPos didesain dengan tampilan menarik, kekinian, dan fresh look, sesuai dengan karakter kalangan milenial. MyPos dibuat berbeda dengan gerai atau kantor Pos lainnya.  

Gerai MyPos berlokasi di titik atau lokasi dimana banyak dikunjungi kalangan milenial, seperti mal, pusat perbelanjaan, kafe, atau tempat kongkow hingga pusat aktivitas masyarakat lainnya. MyPos tak hanya hadir sebagai layanan kurir, logistik, dan berbagai layanan jasa keuangan lainnya, tetapi diharapkan menjadi pusat bisnis dan transaksi ekonomi. 

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut