Truk Pengangkut Beton Terbakar di Pantura Indramayu, Lalu Lintas Macet

INDRAMAYU, iNews.id - Truk trailer pengangkut beton terbakar di jalur pantai utara (pantura), tepatnya di Desa Santik, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jumat (11/2/2022) sore. Akibatnya, kemacetan parah terjadi di jalan tersebut.

Petugas harus bekerja cepat memadamkan api yang membakar truk bernomor polisi H 8015 OP itu agar kemacetan tak semakin panjang dan parah. Pemadam kebakaran menyemprotkan air ke titik api. Tetapi, api cukup sulit dipadamkan karena menyambar tangki bahan bakar. 

Baca Juga

Satpolairud Diterjunkan Cari 1 ABK KM Luragung Hilang di Perairan Indramayu

Video amatir warga terkait peristiwa ini pun viral di media sosial. Dalam video terlihat asap hitam mengepul dari truk yang terbakar. Api berkobar, melumat habis bodi truk, termasuk ban.

Baca Juga

Tanggul Sungai Cimanuk di Indramayu Jebol, Warga Tak Bisa Tidur

Kapolsek Losarang Kompol Mashudi mengatakan, kronologi kejadian berawal saat truk trailer pengangkut lempengan beton itu melintas di jalur pantura. Tiba di lokasi kejadian, truk mengalami pecah ban akibat muatan terlalu berat.

Akibat gesekan velg dengan aspal, muncul percikan api. Sopir truk menepikan kendaraannya di bahu jalan dan berusaha memadamkan api tersebut. Namun nahas, akibat angin bertiup kencang, api tidak dapat dipadamkan hingga terjadilah kebakaran hebat.

Baca Juga

Viral Video Warga Indramayu Mandi di Tengah Jalan Rusak

"Api pertama kali terlihat dari bagian depan mobil. Angin kencang membuat api semakin cepat membesar. Warga yang berusaha membantu tidak bisa memadamkan api karena terkendala sumber air," kata Kapolsek Losarang.

Baca Juga

KM Luragung Bocor dan Tenggelam di Perairan Indramayu, Satu ABK Hilang

Peristiwa ini, ujar Kompol Mashudi, tak menimbulkan korban baik luka maupun jiwa. Namun kemacetan sempat terjadi lantaran truk yang terbakar berada di bahu jalan. "Petugas pemadam kebakaran bekerja cepat mengantisipasi hal buruk. Polisi mengamankan lokasi dan mengurai kemacetan yang terjadi," ujar Kompol Mashudi.

Editor: Agus Warsudi