Tren Kasus Kekerasan Seksual terhadap Anak di Cianjur Meningkat 

CIANJUR, iNews.id - Tren kasus pelecehan dan pencabulan terhadap anak di bawah umur di Kabupaten Cianjur meningkat. Selama periode Januari hingga Juli 2023, sebanyak 20 kasus yang dilaporkan.

Ketua Harian Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur Lidya Indayani Umar mengatakan, kasus pelecehan seksual dan pemerkosaan terus terjadi dan mendominasi tinggi dibandingkan kasus kekerasan lain.

Baca Juga

Warga Terdampak Gempa Cianjur Alami Krisis Air Bersih, Perumdam Tirta Mukti Turun Tangan

“Selain seksual, kekerasan fisik seperti bullying terhadap anak di Cianjur ini juga cukup memprihatinkan. Kejadian-kejadian itu berlanjut, masih terus ada,” kata Lidya Indayani Umar, Selasa (25/7/2023).

Lidya Indayani Umar menyatakan, kasus kekerasan seksual baik pencabulan maupun persetubuhan, sebagian besar dilakukan oleh orang-orang terdekat korban. “Dari periode Januari sampai bulan ini saja sudah ada 20 kasus pelecehan dan pencabulan seksual terhadap anak. Ini baru pelecehan belum yang bullying dan lain-lain ini,” ujar Lidya Indayani Umar.

Baca Juga

PMI asal Cianjur Korban Perdagangan Orang di Dubai UEA Segera Pulang ke Tanah Air

Kasus pelecehan dan cabul, tutur dia, banyak dilakukan oleh orang terdekat, seperti guru ngaji, bapak kandung, bapak tiri, paman, dan tetangga yang dikenal oleh korban.

“Ini yang sangat disayangkan. Seharusnya mereka itu menjaga atau melindungi tapi malah merusak masa depan anak-anak kita,” tutur dia.

Baca Juga

Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar Ajak Perempuan Cianjur Kembangkan Usaha dan Melek Politik

Editor: Agus Warsudi