Tragis, Siswa SD di Padalarang KBB Tewas Terjebak Kobaran Api, Keluarga Terpukul

BANDUNG BARAT, iNews.id - Peristiwa kebakaran yang menyebabkan tewasnya seorang siswa SD berinisial DA (9) warga Kampung Sudimampir RT 04/24 Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), terasa sangat memilukan bagi keluarga korban. Mereka tidak menyangka jika kebakaran yang terjadi sekitar pukul 12.00 WIB tersebut mengakibatkan seorang anggota keluarganya meninggal dunia.
Korban kala itu terjebak dalam kobaran api dan tidak bisa menyelamatkan diri keluar rumah.
"Korban DA ini keponakan saya, anak dari adik saya yang bernama Bela. Dia baru pulang sekolah saat kebakaran terjadi," kata Nurdin (34) saat ditemui di lokasi kejadian.
Menurutnya, saat kejadian dirinya sedang bekerja termasuk ibu korban Bela juga sedang bekerja. Sementara neneknya jualan bakso tahu dan kakeknya ngojek. Sehingga korban di rumah berdua dengan adiknya yang berinisial A (3,5).
Sebenarnya, lanjut dia, saat kebakaran A juga berada di rumah tersebut. Hanya saja dia berhasil menyelamatkan diri sebelum kobaran api membesar dan saat itu sedang berada di depan rumah. Sehingga dia sempat lari ke rumah tetangganya untuk menyelamatkan diri.
"Kalau info yang saya denger, DA pulang sekolah sempat beli basreng dan masak lalu makan. Ruangan dapur itu kan di belakang, jadi sudah buat keluar karena api sudah membesar," tuturnya.
Dirinya tidak pernah mendapatkan firasat apapun sebelumnya bakal mengalami musibah kebakaran ini. Perilaku DA juga tidak sepengetahuannya tidak ada yang aneh dan biasa saja seperti hari-hari sebelumnya saat pagi berangkat sekolah.
"Gak ada firasat apa-apa, mungkin udah takdir kami terima dengan ikhlas," ucapnya singkat.
Seperti diketahui kebakaran terjadi di permukiman padat penduduk di kawasan Kampung Sudimampir RT 04/24 Desa Padalarang, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Kamis (29/9/2022).
Selain menghabiskan satu rumah permanen, kebakaran ini juga menimbulkan korban jiwa atas nama DA (9) yang tewas karena terjebak kobaran api di dalam rumah dan tidak bisa menyelamatkan diri.
Editor: Asep Supiandi