Tragedi Bus Terguling, Mitos Tanjakan Emen Kembali Diperbincangkan
JABAR,iNews.id – Agenda rekreasi rombongan karyawan Koperasi Simpan Pinjam Permata Ciputat, Tangerang Selatan berujung Tragedi, Sabtu (10/2/2018). Bus pariwisata (Premium Class) bernomor polisi F 7959 AA yang ditumpanginya terguling saat melewati Tanjakan Emen, Ciater, Kabupaten Subang.
Saat melintas di jalur turun, bus terguling setelah menabrak sepeda motor Honda Beat Nopol T 4382 MH. Atas peristiwa itu, sedikitnya 13 orang dilaporkan tewas di lokasi kejadian.
Tanjakan Emen kembali diperbincangkan. Warga bahkan pihak kepolisian setempat mengatakan hampir setiap pekan di jalur tersebut terjadi kecelakaan, baik ringan maupun berat. Nama jalur Emen yang sudah sedemikian melegenda di Jawa Barat dimitoskan. Bahkan, diabadikan menjadi nama satu tanjakan penghubung Bandung-Subang.
Banyak versi tentang kisah awal mula nama Tanjakan Emen. Salah satunya versi bahwa Tanjakan Emen bermula pada era 1960-an. Ada seorang sopir pengangkut sayuran yang sering pulangi-pergi Bandung-Subang bernama Emen. Kala itu, dia satu-satunya orang yang berani melewati jalan itu saat malam.
Sekali waktu, entah karena apa, kecelakaan menimpanya. Emen tewas di tanjakan sekitar kawasan Ciater. Emen terjebak dalam mobil yang terbalik dan terbakar hidup-hidup.
Masyarakat sekitar percaya arwah Emen bergentayangan setelah persitiwa itu dan kerap mengganggu pengguna jalan yang melintas di sana.
Setelah kematiannya, banyak kejadian rem blong dan mobil yang melaju tak terkendali yang mengakibatkan kecelakaan parah dan memakan korban jiwa. Bagi yang percaya, semua peristiwa itu terjadi karena ulah Emen.
Itulah kenapa banyak pengguna jalan yang membuang sebatang rokok saat melintas di Tanjakan Emen dengan harapan tidak diganggu sang arwah penasaran dan selamat sampai tujuan. Konon, Emen merupakan pecandu rokok.
Editor: Khoiril Tri Hatnanto