get app
inews
Aa Text
Read Next : Niat Sholat Hajat Rebo Wekasan Lengkao Tata Caranya, Teks Arab dan Latin

Tradisi Rebo Wekasan, Warga Berebut Curak Sedekah Keraton Kasepuhan Cirebon

Rabu, 20 Agustus 2025 - 16:31:00 WIB
Tradisi Rebo Wekasan, Warga Berebut Curak Sedekah Keraton Kasepuhan Cirebon
Keraton Kasepuhan Cirebon menggelar tradisi curak sedekah atau tawurji dalam rangka memperingati Rebo Wekasan. (Foto: iNews)

CIREBON, iNews.id - Ratusan warga memadati halaman Keraton Kasepuhan Cirebon untuk mengikuti tradisi curak sedekah atau tawurji dalam rangka memperingati Rebo Wekasan, Rabu (20/8/2025). 

Tradisi ini dilaksanakan setiap tahun pada Rabu terakhir bulan Safar dalam penanggalan Hijriah yang diyakini masyarakat sebagai momentum meraih keberkahan sekaligus menolak bala.

Dalam acara tersebut, Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat, bersama keluarga besar Keraton Kasepuhan, membagikan uang kertas, koin, hingga permen kepada masyarakat. 

Warga yang sudah menunggu sejak siang hari pun antusias berebut saweran, meski harus berdesak-desakan. “Alhamdulillah cuma dapat Rp5.000. Bagi saya tidak masalah saling dorong karena ini sudah jadi tradisi. Uangnya saya pakai buat jajan, sisanya disimpan sebagai jimat,” ujar Jana, warga Pulasaren, Kota Cirebon, yang ikut berebut uang curak.

Sebelum prosesi curak dimulai, keluarga besar Keraton terlebih dahulu menggelar doa bersama di Langgar Alit. Setelah itu, barulah sedekah ditaburkan kepada masyarakat.

Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Goemelar Soeryadiningrat, menjelaskan bahwa tradisi Rebo Wekasan memiliki dua keutamaan penting.

“Pertama, sebagai momentum bersedekah kepada sesama. Kedua, sebagai ajang silaturahmi antara keluarga besar Keraton Kasepuhan dengan masyarakat,” ujarnya.

Dia menambahkan, tradisi curak atau tawurji merupakan warisan para Wali Sanga yang ingin menanamkan nilai-nilai keislaman melalui sedekah dengan cara yang membumi. “Yang kita sawer tadi ada uang koin, uang kertas, dan permen. Semua ini menjadi simbol berbagi keberkahan,” katanya.

Keluarga besar Keraton Kasepuhan bersama masyarakat melanjutkan tradisi makan apem di Langgar Alit, yang juga diyakini sebagai simbol kebersamaan dan doa agar terhindar dari marabahaya.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut