TPA Sarimukti KBB Tutup 2023, Pemerintah Bidik Lahan Alternatif Seluas 20 Hektare

BANDUNG BARAT, iNews.id - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) membidik lahan seluas 20 hektare (ha) untuk membuat Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Hal tersebut sebagai antisipasi tutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah di Kampung Cigedig, Desa Sarimukti, Kecamatan Cipatat pada 2023.
"Ada empat desa di Kecamatan Cipatat yang diincar untuk jadi TPST. Rencananya tahun ini dibuatkan Detail Engineering Design (DED) dan penetapan loksinya (penlok)," terang Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH), KBB, Apung Hadiat Purwoko, Senin (11/1/2021).
Apung menyebutkan, dari alternatif empat desa yang jadi incaran Desa Sarimukti ada di dalamnya dan memiliki peluang lebih besar untuk dijadikan TPST. Selain masih memiliki lahan terbuka yang masih luas dan infrastruktur jalan yang sudah memadai, masyarakat di sana juga sudah terbiasa dengan hilir mudik truk sampah.
"Itu artinya potensi resistensi dari masyarakat relatif kecil. Berbeda dengan wilayah baru yang belum tentu masyarakat bisa langsung mau menerima," ujarnya.
Menurutnya, kebutuhan lahan yang luas diperlukan karena TPST itu juga akan menyatu dengan pool garasi sekaligus kantor UPT Kebersihan yang saat ini masih ngontrak di Jalan Gedong Lima Padalarang. Sehingga nantinya ketika sampah yang diolah untuk pertanian dan briket overload, ada tempat transit sementara untuk pemilahan sampahnya.
"Jika tidak ada kendala, DED dan penlok rampung, maka tahun 2022 akan dibangun. Prosesnya cukup panjang karena harus ada kajian teknis, sosial, dan lingkungan," ucapnya.
Kepala UPT Kebersihan, DLH, KBB, Nurjaman menyebutkan, total produksi sampah di KBB mencapai 650 ton/hari. Namun yang terlayani dibuang ke TPA Sarimukti baru 150 ton/hari dari 280 titik pelayanan di 10 kecamatan. Ketika TPA Sarimukti tutup tahun 2023 maka sampah dari KBB akan dibuang ke TPA Legoknangka di Nagreg, Kabupaten Bandung, dengan biaya retribusi sekali buang Rp270.000/tonase,
"Nantinya KBB maksimal membuang sampah ke TPA Legoknangka 75 ton/hari. Berarti ada 75 ton sampah/hari sisanya yang harus dibuang kemana? Makanya pemerintah daerah sedang mencari lahan untuk pembuangannya yang kemungkinan besar masih di daerah Cipatat," tuturnya. adi haryanto
Editor: Asep Supiandi