Total 10.700 Kasus HIV-AIDS di Kota Bandung, 407 Orang dari Kalangan Mahasiswa
JAKARTA, iNews.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis akumulasi sejak 1991 hingga 2022, total pengidap HIV-AIDS di Kota Bandung 10.700 kasus. Dari total pengidap, 407 di antaranya dari kalangan mahasiswa.
Data 407 mahasiswa di Kota Bandung mengidap HIV-AIDS tersebut sempat memunculkan kekhawatiran warga. Kemenkes meluruskan data tersebut merupakan akumulasi selama 31 tahun, sejak 1991 hingga 2022.
"Jadi, data tersebut merupakan jumlah akumulasi sejak tahun 1991, bukan data 1 tahun. Kasus ini akumulatif selama 31 tahun," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Maxi Rein Rondonuwu yang dikonfirmasi di Jakarta, Senin (29/8/2022).
Kemenkes menghimpun data pengidap HIV di Kota Bandung sejak 1991 hingga Agustus 2022 total 10.700 kasus. Sebanyak 407 dari kalangan mahasiswa dengan perilaku berisiko tinggi.
Maxi Rein Rondonuwu menyatakan, tren peningkatan kasus per tahun di Kota Bandung relatif tidak terlampau tinggi. Capaian tertinggi yang pernah dilaporkan terjadi pada 2019 mencapai 25 kasus dalam setahun.
"Kalau lihat rata-rata, cuma 11 kasus per tahun atau per bulan 1 kasus. Diliha, dalam setahun ada 11-12 kasus itu perlu antisipasi, sebab satu orang terinfeksi di populasi sangat heterogen misalnya di kampus, itu perlu perhatian dari semua pihak, terutama pemerintah daerah," ujar Maxi Rein Rondonuwu.
Berdasarkan data epidemiologi HIV secara nasional, tutur Maxi Rein Rondonuwu, jumlah kasus HIV-AIDS paling tinggi di DKI Jakarta sekitar 90.900 kasus, disusul Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Papua, Bali, Sumatera Utara, Banten, Sulawesi Selatan, dan Kepulauan Riau.
Maxi Rein Rondonuwu menuturkan, Pemprov Jabar dan Pemkot Bandung termasuk daerah yang memiliki program penanggulangan HIV-AIDS sangat baik secara nasional.
Salah satunya, berdasarkan hasil pelacakan kasus yang bergulir secara konsisten setiap tahun rata-rata melebihi 75 persen target untuk menemukan pasien dan penanganan pengobatan. "Kota Bandung sangat intensif melakukan skrining terutama pada populasi kunci, salah satunya mahasiswa," tuturnya.
Editor: Agus Warsudi