Tolak Lupa Tragedi Kanjuruhan, ASN Kayuh Sepeda dari Malang ke Jakarta Tiba di Cirebon
CIREBON, iNews.id - Miftahul Ramli, aparatur sipil negara (ASN) asal Malang, Jawa Timur mengayuh sepeda dari Malang ke Jakarta. Aksi ini dilakukan untuk menolak lupa tragedi Kanjuruhan dan memperjuangkan nasib para korban.
Pria yang akrab disapa Midun ini nekat mengayuh sepeda yang dimodifikasi dengan bagian belakang berbentuk keranda. Keranda tersebut ditutup kain hitam bertuliskan "Justice for Kanjuruhan" dan "Football Without Violence", tiba di Kota Cirebon, Jumat (11/8/2023). Saat tiba di Kota Cirebon, dia dikawal sejumlah suporter sepak bola. Midun beristirahat di Stadion Bima Kota Cirebon
Setelah beristirahat, dia akan melanjutkan perjalanan ke Jakarta. Midun berencana menggelar aksi seorang diri di depan Gedung DPR-MPR, Senayan, Jakarta untuk mencari keadilan bagi para korban Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan ratusan suporter Arema FC.
Midun telah melakukan perjalanan selama 9 hari menyusuri jalur pantai utara (pantura) Jawa. Dia melewati beberapa daerah, di antaranya, Malang, Sidoarjo, Surabaya, Gresik, Lamongan, Tuban, Rembang, Pati, dan Kudus.
Selama dalam perjalanan, Midun beristirahat di setiap stadion kota-kota yang dilewati. Di setiap stadion, dia bertemu dan foto bersama suporter sepak bola. Walaupun mendapat tantangan dan kendala selama dalam perjalanan, tidak menyurutkan niat Midun untuk membawa pesan perdamaian.

"Selama perjalanan, saya mendapatkan dukungan dan pengawalan dari sejumlah suporter di setiap lokasi istirahat," kata Miftahul Ramli.
Setelah singgah di Kota cirebon, Midun akan melanjutkan perjalanan menyusuri jalur pantura Kabupaten Cirebon, Indramayu, Subang dan seterusnya hingga tiba di Senayan, Jakarta.
"Saya berharap jangan lupakan tragedi ini dan jangan sampai terulang, memalukan. Aksi ini, bentuk keprihatinan saya kepada para korban," ujar Midun.
Diketahui, tragedi Stadion Kanjuruhan Malang terjadi pada 1 Oktober 2022. Saat itu, laga antara Persebaya dan Arema FC berakhir. Tiba-tiba terjadi kericuhan di dalam stadion. Ribuan suporter panik. Mereka berusaha keluar dari dalam stadion. Tetapi, pintu utama stadion tertutup.
Akibatnya fatal, ribuan suporter terjebak. Mereka kehabisan napas karena stadion dipenuhi asap dari gas air mata. Tidak sedikit yang terinjak-injak suporter lain. Total 135 suporter Arema FC tewas.
Editor: Agus Warsudi