Tolak Dibawa ke RSJ, Pemuda Tasikmalaya Loncat dari Angkutan Umum hingga Tewas

TASIKMALAYA, iNews.id - Musa Abdullah (27), pemuda asal Kabupaten Tasikmalaya, tewas setelah lompat dari angkutan umum elf berpelat nomor polisi Z 7601 NC yang sedang melaju, Selasa (4/7/2023) pagi. Korban menolak dan berontak saat hendak dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Musa Abdullah memang memiliki riwayat gangguan kejiwaan. Karena itu, orang tuanya berupaya melakukan pengobatan dengan membawanya ke RSJ Cisarua KBB. Namun saat dalam perjalanan menggunakan angkutan elf jurusan Tasik-Karang.Satus-Pamijahan, Musa tiba-tiba berontak dan melompat dari elf.
Akibatnya Musa tewas mengenaskan setelah kepalanya menghantam aspal. Peristiwa tragis itu terjadi di Jalan Syekh Abdul Muhyi, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.
Kapolsek Kawalu AKP Yusuf Setianto mengatakan, petugas Polsek Kawalu, tim Inafis, dan Satalntas Polres Tasikmalaya Kota yang menerima laporan mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan meminta keterangan sejumlah saksi.
"Kemudian, petugas membawa jasad korban ke kamar jenazah RS dokter Soekardjo Tasikmalaya," kata Kapolsek Kawalu.
AKP Yusuf Setianto menyatakan, berdasarkan keterangan saksi-saksi, kejadian bermula ketika korban yang memiliki riwayat penyakit gangguan kejiwaan akan dibawa ke RSJ Cisarua KBB.
"Korban duduk di dekat pintu angkutan mikrobus (elf) , cekcok dengan ayahnya dan loncat ke jalan hingga tewas," ujar AKP Yusuf Setianto.
Sementara itu, Wawan Junawan, ayah korban, mengatakan, saat dalam perjalanan, anaknya tiba-tiba berontak dan menolak dibawa ke rumah sakit jiwa.
"Sempat cekcok dengan korban hingga meloncat dan terjatuh ke jalan dengan posisi kepala menghantam aspal. Korban meninggal di lokasi kejadian," ujar Wawan Junawan.
Wawan menyatakan, korban memiliki riwayat gangguan kejiwaan sejak satu bulan terakhir. Kondisi itu dirasakan sejak masih mondok di sebuah pesantren. "Korban sempat dirawat RSJ Cisarua selama dua pekan dan sudah tenang. Namun saat akan kembali dilakukan kontrol, korban malah meloncat dari mikrobus," ujar Wawan.
Editor: Agus Warsudi