BANDUNG, iNews.id - Tokoh Tionghoa di Jawa Barat Dr Djoni Toat Muljadi mengimbau warga keturunan Tionghoa untuk menyalurkan hak suaranya pada Pemilu 2024. Dia berharap etnis Tionghoa menjadi bagian dari sejarah pada Pemilu 2024 ini.
"Etnis Tionghoa boleh sekali berbeda pilihan, terlebih tiga calon presiden dan calon wakil presiden (capres- cawapres) merupakan orang-orang terbaik bangsa ini. Etnis Tionghoa saya minta berpartisipasi," ucap Djoni Toat, caleg DPR RI dari Partai Perindo Dapil Jabar 1 (Kota Bandung dan Cimahi), Selasa (6/2/2024).

Warga Keturunan Tionghoa Ramai-Ramai Bersihkan Patung Dewa Jelang Imlek
Apalagi, ujar Djoni, etnis Tionghoa kini sudah sangat diberi kebebasan di masyarakat. Bahkan sejak era Gus Dur, Imlek menjadi hari libur Nasional. "Jadi jangan sampai saat Pemilu 2024 nanti warga Indonesia keturunan Tionghoa diam saja. Datanglah ke TPS dan menjadi bagian dari sejarah Indonesia, jangan golput," ujarnya.
Dia mengungkapkan, jumlah warga keturunan Tionghoa hanya 4,5 persen dari total penduduk Indonesia. Namun banyak jasa dari warga etnis Tionghoa bagi kemerdekaan Indonesia.

Tokoh Muda Kreatif Angela Tanoesoedibjo Disambut Ribuan Etnis Tionghoa saat Hadiri Imlek di Surabaya
"Kemerdekaan bangsa Indonesia tidak lepas dari peran serta etnis Tionghoa. Salah satunya di Karawang saat dua founding father Indonesia, yaitu, Bung Karno dan Bung Hatta disembunyikan oleh para pemuda Indonesia untuk segera memerdekakan Indonesia," kata Djoni Toat Muljadi.
Djoni Toat menyatakan, seperti diketahui, Bung Karno dan Bung Hatta 'diculik' para pemuda Indonesia dan dibawa ke rumah Djiauw Kie Siong, seorang petani baik hati yang cinta terhadap Indonesia secara utuh.
"Karenanya kini di Karawang, wilayah Rengasdengklok, rumah tersebut dijadikan museum bernama Museum Pengasingan Soekarno. Tak jauh dari rumah itu pun dibangunkan Monumen Kebulatan Tekad untuk memperingati peristiwa bersejarah tersebut," ujar Djoni Toat.
Editor: Kastolani Marzuki












