get app
inews
Aa Text
Read Next : Ridwan Kamil Kunjungi Skotlandia, Pamer Citarum Lepas Predikat Sungai Terkotor di Dunia

TMA Sungai Citarum Berstatus Awas, Warga Bandung Selatan Diminta Waspada

Selasa, 02 November 2021 - 11:59:00 WIB
TMA Sungai Citarum Berstatus Awas, Warga Bandung Selatan Diminta Waspada
Bencana banjir kerap melanda kawasan Bandung selatan akibat luapan air Sungai Citarum. (Foto: Istimewa)

BANDUNG, iNews.id - Warga Kabupaten Bandung yang tinggal di sekitar daerah aliran Sungai (DAS) Citarum diimbau waspada. Saat ini, tinggi muka air (TMA) Sungai Citarum 670 meter di atas permukaan laut (mdpl) atau berstatus awas.  

Tinggi muka air Sungai Citarum itu bertambah signifikan akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Bandung Raya beberapa hari terakhir.

"Debit Sungai Citarum normalnya 625 mdpl. Kalau kemarin (Senin 1/11/2021) hampir 670 mdpl. Berstatus awas," kata petugas BPBD Kabupaten Bandung Deri Diana kepada wartawan melalui sambungan telepon, Selasa (2/11/2021).

Deri Diana menyatakan, status awas tinggi muka air Sungai Citarum berada di atas angka 658. Kemudian, status siaga di kisaran angka 658-659 mdpl. Meningkatnya TMA Sungai Citarum diakibatkan hujan deras yang mengguyur Kota Bandung dan Kabupaten Bandung beberapa hari terakhir.

"Faktor yang menyebabkan TMA Sungai Citarum bertambah adalah hujan deras di beberapa lokasi di Kota Bandung, wilayah timur Rancaekek, Majalaya dan selatan Kabupaten Bandung," ujarnya.

Sebagai antisipasi bencana banjir air Sungai Citarum meluap ke pemukiman, tutur Deri Diana, BPBD Kabupaten Bandung berkoordinasi dengan aparat kewilayahan setempat untuk memberikan imbauan pada masyarakat agar senantiasa bersikap waspada. "Warga juga segera mengungsi ke tempat yang disediakan oleh BPBD kalau air meluap," tutur Deri Diana.

Diketahui, setiap musim hujan lima wilayah kecamatan di Kabupaten Bandung kerap dilanda banjir akibat luapan Sungai Citarum. Kelima kecamatan itu antara lain, Baleendah, Dayeuhkolot, Banjaran, Majalaya, dan Bojongsoang.

Namun, sejak dibangun Terowongan Nanjung, banjir di lima kecamatan itu cepat surut dalam satu dua hari. Sebelum Terowongan Nanjung dibangun, banjir akibat luapan Sungai Citarum bisa merendam permukiman warga di lima kecamatan itu cukup lama, berlangsung satu hingga dua pekan.

Editor: Agus Warsudi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut