Tingkatkan Sinergitas, Panglima TNI Yudo Margono Buka PKB Juang di Sesko AU Lembang
BANDUNG BARAT, iNews.id - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono membuka Program Kegiatan Bersama (PKB) Juang di Sesko AU lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Selasa (30/5/2023). PKB Juang digelar untuk meningkatkan sinergitas TNI-Polri.
Kegiatan tersebut diikuti oleh Peserta Didik (Serdik) Sespimmen Polri Dikreg ke-63, Serdik Sespimti Polri Dikreg ke-32, Pasis Sesko AU, Pasis Sesko AL, Pasis Sesko AD, dan Pasis Sesko TNI.
Kegiatan PKB Juang berlangsung selama lima hari, 5-9 Juni 2023. PKB Juang diisi berbagai kegiatan di antaranya, paparan masing-masing perwakilan serdik Polri dan TNI, pertandingan olahraga persahabatan antara serdik TNI dan Polri.
Olahraga yang dipertandingkan antara lain, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, panahan, menembak, bola voli, dan golf.
Selain olahraga, serdik TNI dan Polri juga menggelar kegiatan sosial, seperti donor darah dan pembagian sembako bagi masyarakat yang menbutuhkan.
Hadir dalam acara pembukaan PKB Juang, Kalemdiklat Polri Komjen Pol Purwadi Arianto mewakili Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"PKB Juang diisi dengan kegiatan olahraga bersama para peserta didik dari TNI dan Polri. Sinergitas TNI-Polri merupakan kekuatan besar dalam menjaga kesatuan dan persatuan bangsa," kata Panglima TNI dalam sambutannya.
Tujuan dari sinergitas TNI-Polri, ujar Laksamana TNI Yudo Margono, yaitu, menjaga kedaulatan, keutuhan NKRI, dan juga untuk melindungi seluruh komponen bangsa. Generasi penerus TNI-Polri harus siap dalam menyongsong Indonesia Emas pada 2045.
Tugas seorang pemimpin mengambil keputusan tepat dan dapat dipertanggungjawabkan. Pemimpin harus berani bertanggung jawab.
"Keberanian dalam mengambil keputusan tidak datang secara tiba-tiba melainkan dari berbagai aspek dan pengalaman oleh karena itu harus sering dilatih terus menerus," ujar Laksamana Yudo Margono.
Panglima TNI menuturkan, ciptakan sinergitas TNI-Polri agar bisa menjaga bangsa ini. Sinergitaz bukan sekadar berkumpul tapi melihat makna di dalamnya.
"Kekuatan negara ini ada di tangan TNI-Polri. Jika TNI-Polri dibuat pecah, itulah yang diinginkan orang-orang tak bertanggung jawab untuk memecah negara ini," tutur Panglima TNI.
Kepentingan negara, kata Laksamana Yudo Margono, adalah yang utama bagi TNI-Polri. Hal itu harus dipikirkan dan dijaga, karena itu adalah tugas TNI-Polri. "Tugas TNI melindungi kedaulatan negara, tugas Polri menjaga keamanan masyarakat," ucap Laksamana Yudo Margono.
Panglima TNI mengatakan, PKB Juang sangat bermanfaat untuk menyatukan semangat sinergitas TNI-Polri. Dalam kegiatan ini, TNI dan Polri membangun komunikasi dan berhubungan baik antarangkatan untuk penugasan ke depan.
"Peningkatan kualitas SDM (Sumber daya manusia) harus diwujudkan untuk menciptakan transformasi ekonomi," ujar Panglima.
TNI-Polri, tutur Laksamana Yudo Margono, memegang peran Utama dalam ketertiban masyarakat yang ekslusif, menjadi perwira yang profesional. Pahami kondisi medan tugas, lingkungan dan jaga netralitas TNI Polri.
"Kalian adalah alat negara, jangan khianati amanat tersebut. Kalian adalah pribadi pribadi penjaga kedaulatan dan keamanan negara. Camkan sumpah yang sudah diucapkan dan jadikan landasan agar dalam penugasan bisa lurus ke depan demi negara dan bangsa," tutur Panglima TNI.
Laksamana Yudo Margono meminta para peserta didik TNI dan Polri menjadi pribadi adaptif, bisa mengikuti perkembangan zaman yang sangat dinamis dan cepat. Cari terobosan dan inovasi baru dalam penugasan.
"Jaga selalu sinergitas TNI-Polri dan segenap komponen bangsa. Berbagai macam tantangan dihadapi bersama. Soliditas TNI-Polri diperlukan dalam setiap penugasan bersama menjaga bangsa ini," tutur Panglima TNI.
Sementara itu, Kalemdiklat Polri Komjen Pol Purwadi Arianto mengatakan, sinergitas adalah satu kata untuk semua, untuk Indonesia.
Dalam buku Master of Chance, kata Kalemdiklat Polri, pimpinan harus efektif, cerdik, dan bertanggung jawab. Efektif berorientasi pada proses.
"Jika benar prosesnya hasilnya pasti benar. Cerdik menghadapi perubahan, sehingga diperlukan orang yang mampu melihat keadaan situasi nasional," kata Kalemdiklat Polri.
Berbagai permasalahan yang dihadapi bangsa, ujar Komjen Pol Purwadi Arianto, bisa diselesaikan dengan soliditas dan sinergitas TNI-Polri, baik vaksinasi Covid-19 maupun kebijakan-kebijakan lainnya.
Perang Rusia-Ukraina memanaskan tensi global, berdampak terhadap hubungan China dan Amerika yang membuat kita harus melihat dengan cermat. Harus mampu berdiri dengan benar tanpa memihak siapa pun.
Kemudian, inflasi yang kemungkinan dihadapi, membuat banyak negara di dunia mengalami masalah.
"Kita harus mampu mendukung negara untuk menstabilkan ekonomi negara. Indonesia menjadi peringkat ke 6 dalam penanggulangan inflasi," ujarnya.
Kalemdiklat menuturkan, harus ada pemetaan daerah rawan yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam mengambil langkah yang diperlukan bagi TNI-Polri.
"Hal-hal yang menjadi kerawanan, yakni, netralitas TNI-Polri saat Pemilu 2024 dan polarisasi masyarakat. (Polarisasi) di dunia maya, wajib kita perhatikan dan waspadai," tutur Kalemdiklat.
Soliditas TNI Polri diperlukan dalam menghadapi Pemilu 2024. Harus dapat dijaga situasinya. Jejak digital yang ada dalam pemilu terdahulu membuat TNI-Polri perlu mengawal agar perpecahan anak bangsa tidak terulang lagi.
Editor: Agus Warsudi