Tinggalkan Pusara Putra Sulung di Cimaung, Ridwan Kamil: Eril Pasti Bahagia Diiringi Jutaan Doa

BANDUNG, iNews.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yakin putra sulungnya, Emmeril Kahn Mumtadz yang akrab disapa Eril, bahagia dan tenang di tempat peristirahatan terakhirnya. Keyakinan tersebut disampaikan Ridwan Kamil setelah prosesi pemakaman Emmeril selesai.
Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, putra tercintanya itu pasti tenang dan bahagia karena kepergiaannya diiringi jutaan doa dari masyarakat.
"Eril pasti sangat bahagia dan pasti sudah tenang. Kami juga sebagai orang tua sudah sangat ikhlas, sangat tenang. Mengucapkan syukur alhamdulillah ditempatkan di tempat terbaik, melalui proses yang baik, didoakan dengan cara-cara terbaik," kata Kang Emil.
Gubernur Jabar menyampaikan permohonan maaf jika selama beberapa pekan terakhir ada hal-hal yang kurang berkenan. Dia menegaskan, hal itu semata-mata merupakan bagian dari ikhtiar untuk putra tercintanya.
"18 hari ini mudah-mudahan menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa ternyata jutaan doa datang dari amal ibadah, kebaikan-kebaikan yang kita tabur selama kita di dunia," ujar Kang Emil.
Tidak hanya itu, Kang Emil pun kembali menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu pencarian Emmeril hingga pemakamannya.
"Menghaturkan terima kasih atas doa doa yang dipanjatkan. Saya saksikan berjuta-juta (doa) luar biasa. Kedatangan kami pun diiringi oleh doa dan dukungan dari masyarakat. Oleh karenanya kami ucapkan terima kasih," ungkapnya.
"Terima kasih juga untuk Presiden Jokowi yang sudah sangat membantu, Pak Wapres, kepada menteri kabinet khususnya, Menlu melalui KBRI Swiss yang luar biasa menemani kami dalam proses pencarian Eril, termasuk kepolisian di sana (Kota Bern, Swiss) dan semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu per satu," tutur Kang Emil.
Diketahui, Emmeril Kahn Mumtadz dimakamkan di Kampung Geger Beas, Desa/Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung, Senin (13/6/2022) pukul 11.00 WIB. Eril beristirahat untuk selama-lamanya di tanah kelahiran sekaligus kampung halaman ibundanya, Atalia Praratya.
Editor: Agus Warsudi