Tim Khusus Buru Penyiram Air Keras kepada Guru di Karawang, Sejumlah Tempat Disisir

KARAWANG, iNews.id - Polres Karawang menerjunkan Tim Khusus Sanggabuana untuk memburu pelaku penyiraman air keras terhadap seorang guru, Eli Chuherli hingga mengalami kebutaan. Lokasi-lokasi yang dicurigai menjadi tempat persembunyian pelaku berinisial AH ini tak akan luput dari pencarian tim khusus.

Sejauh ini, Tim Sanggabuana menyisir sejumlah lokasi tempat pelaku biasa mampir. Pelaku AH buron setelah menyiram korban dengan air keras.

Baca Juga

Polisi Hentikan Kasus Dugaan Pengeroyokan Bocah SD di Sukabumi, Ini Alasannya

"Kami sudah menerjunkan Tim Sanggabuana sebanyak 15 personel untuk mengejar pelaku. Berdasarkan hasil pelacakan yang kami lakukan keberadaan pelaku sudah kami identifikasi. Sampai saat ini tim masih berada di lapangan mengejar pelaku," kata Kasatreskrim Polres Karawang, AKP Arief Bastomy ditemui diruangannya, Selasa (11/7/2023).

Menurut Arief, berdasarkan laporan korban pada akhir Mei lalu, polisi sudah mengejar keberadaan pelaku. Namun pelaku buron setelah didatangi rumahnya. 

Baca Juga

PJU di Kabupaten Sukabumi Buruk, Sering Dikritik DPRD namun Tak Digubris Pemerintah

"Pelaku kabur dan menghilang setelah kejadian tersebut. Kami kemudian melakukan pencarian dan menyisir sejumlah lokasi tempat pelaku," katanya.

Arief mengatakan, setelah melakukan pencarian akhirnya polisi mendapatkan identifikasi sejumlah lokasi yang sering didatangi pelaku. Lokasi yang dicurigai saat ini dalam pengawasan polisi untuk menangkap pelaku saat tiba dilokasi. 

Baca Juga

Keren Pisan, Atlet Fornas Purwakarta Sumbang 25 Medali untuk Jabar

"Pelaku masih berada di Karawang saat ini masih dalam pengejaran polisi," ujar dia.

Seperti diketahui Eli Chuherli (56), seorang guru SMKN 2 Karawang, mengalami kebutaan setelah disiram air keras oleh AH yang juga teman bisnisnya. Antara korban dan pelaku menjalani bisnis rental mobil, namun dalam perjalanannya mereka mengalami masalah. Diduga karena sakit hati pelaku menyiram korban dengan air keras saat bertamu ke rumah korban.   

Editor: Asep Supiandi