Teras Cihampelas Bandung Akan Diaktifkan Kembali pada Pertengahan September 2022

BANDUNG, iNews.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, segera mengaktifkan kembali Teras Cihampelas, jembatan layang bagi pejalan kaki di sepanjang Jalan Cihampelas guna membangkitkan ekonomi masyarakat. Teras Cihampelas akan diisi para pelaku UMKM dan pedagang kaki lima (PKL)

Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, reaktivasi Teras Cihampelas nanti bakal diisi dengan sejumlah kegiatan. Ditargetkan pertengahan September 2022 bakal ada kegiatan di destinasi wisata kota itu.

Baca Juga

Pemuda asal Jakarta Gantung Diri di Ruko Paskal Bandung, Diduga gegara Positif Covid-19

"Secara desain dan konsep saya pikir sudah disiapkan oleh Dinas KUKM (Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) sebagai leading sector," kata Sekda Kota Bandung.

Ema Sumarna menyatakan, Teras Cihampelas telah dibangun sejak 2016 dan mulai beroperasi 2017. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, terutama akibat pandemi Covid-19, kondisi Teras Cihampelas tidak seramai seperti awal-awal saat diresmikan.

Baca Juga

Bebas Bersyarat, 19 Narapidana Koruptor dari Lapas Sukamiskin Bandung Wajib Lapor

Saat reaktivasi, ujar Ema Sumarna, bakal ada 192 pedagang yang akan direlokasi untuk mengisi kawasan Teras Cihampelas. Para pedagang itu diharapkan bisa membuat masyarakat kembali meramaikan Teras Cihampelas.

Baca Juga

Eks Walkot Bandung Dada Rosada Bebas Murni Usai 10 Tahun Ditahan

Sebelum diaktifkan kembali, Pemkot Bandung bakal melakukan pembenahan sejumlah fasilitas di Teras Cihampelas guna menunjang kegiatan masyarakat di lokasi tersebut. Di antaranya, perbaikan toilet dan musala di Teras Cihampelas. 

Perbaikan toilet itu bakal dilakukan oleh PDAM Tirtawening. "Tujuannya agar pengunjung yang berada di atas bisa memanfaatkan untuk kebutuhan toilet,” ujar Ema Sumarna.

Baca Juga

Plt Bupati Bandung Barat Harap Menpan RB yang Baru Berpihak ke Pegawai Honorer

Pemkot Bandung, tutur Sekda, akal melakukan penertiban terhadap sejumlah reklame di Jalan Cihampelas agar tidak mengganggu estetika di kawasan tersebut. "Aspek yang tidak sesuai estetika dan tata ruang malah menjadi sampah visual. Ini yang segera kami tertibkan," tutur Sekda Kota Bandung.

Editor: Agus Warsudi