Tanggung Jawab Besar ATCS Bandung, dari Parodi Edukasi hingga Atur Lalu Lintas

BANDUNG, iNews.id - Unggahan pelanggaran lalu lintas kemudian dibuat video lucu mungkin sering ditemukan di media sosial. Terakhir, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga sempat mengunggah pengendara roda dua di Kota Bandung yang tak menggunakan helm.
Rekaman CCTV itu kemudian dibuat video parodi yang kemudian diunggah di media sosial. Tak jarang unggahan tersebut mendapat respons dari ribuan warganet (netizen).
Tapi tahukah Anda bahwa ada peran para petugas dari Dinas Perhubungan Kota Bandung di bawah naungan Area Traffic Control System (ATCS). Tak kurang dari 40 personel yang setiap harinya bekerja tanpa lelah, memantau dan mengatur arus lalu lintas di kota dengan penduduk 2,7 juta pada siang hari itu.
Mereka bekerja di dua kantor CC Room ATCS. Satu ruang pantau ada di lantai 3 kawasan Balai Kota Bandung. Satu ruang kontrol lainnya ada di kawasan Kantor Dishub Bandung di Gedebage. Ruang tersebut terbilang cukup modern dengan peralatan canggih. Berisi puluhan layar monitor berukuran besar, perangkat komunikasi, mikrofon, dan lainnya.
"Total ada 230-an CCTV di semua sudut Kota Bandung yang kami pantau setiap detiknya. Dari jumlah itu, sekitar 20-an persimpangan memiliki kemampuan audio announcer, yang sewaktu waktu petugas bisa menyampaikan pengumuman lewat pengeras suara," kata Kepala Bidang Manajemen Transportasi dan Parkir Dishub Kota Bandung, Khairur Rizal, Minggu (28/3/2021).
Dari 40 personel yang dimiliki, dibagi dalam beberapa shift. Mereka mulai bekerja sejak pukul 06.00 hingga pukul 21.00 WIB. Bekerja setiap hari, tanpa ada libur, kendati akhir pekan atau tanggal merah. Tak hanya personel yang hanya duduk di ruangan, juga ada petugas yang sewaktu waktu terjun ke lapangan bila ada kendala teknis.
Menurut dia, ATCS Bandung tak hanya bertugas memberi imbauan pelanggaran lalu lintas, tetapi juga bertanggung jawab mengatur peralatan lalu lintas seperti traffic light. Mereka juga dilengkapi CCTV berkemampuan resolusi tinggi dengan kemampuan zoom hingga 1 km.
Tak heran, para petugas ATCS bisa dengan leluasa memantau setiap pelanggaran lalu lintas yang dilakukan pengendara. Bahkan, kamera bisa melakukan zoom dengan sangat detail. Seperti mendeteksi plat nomor kendaraan, kelengkapan aksesoris kendaraan seperti spion, melanggar marka jalan, bahkan perilaku yang membahayakan.
"Pengendara yang tak mengenakan masker atau tidak menggunakan sabuk pengamanan untuk roda empat, bisa kami deteksi. Kami bisa mendapatkan gambar yang cukup bagus hingga jarak 1 kilometer," ujar dia.
Tak heran, bila setiap pelanggaran lalu lintas di kota ini bisa dideteksi. Bahkan, rekamanan ribuan video CCTV itu bisa direkam hingga 2 bulan di server ATCS. Sehingga bila ada pelanggaran yang sifatnya menggelitik, mereka buat dalam bentuk parodi edukatif. Walaupun, secara jumlah bisa ratusan pelanggaran setiap harinya.
"Video parodi yang kami bikin, tujuannya untuk edukasi agar masyarakat taat terhadap aturan lalu lintas. Bukan untuk membuat malu atau apa, tapi murni untuk mengedukasi masyarakat. Dan hasilnya luar biasa, seiring waktu masyarakat semakin tersadarkan," katanya.
Diakuinya, tak semua video parodi edukatif yang dipublikasikan di medsos direspons positif oleh pelanggar. Pernah satu waktu, pelanggar tersebut mengirim pengacara, yang intinya keberatan dan meminta agar video itu dihapus dari medsos.
"Ya kami tidak masalah menghapus video itu, selama pengendara sudah paham atas kesalahannya dan mau membuat surat pernyataan tak mengulangi lagi. Karena tujuan kami adalah mengedukasi, jadi pesannya sudah tersampaikan," kata dia.
Kendati dilengkapi dengan beberapa pelataran canggih, tetap saja banyak tantangan yang mesti dihadapi para operator ACTS. Seperti diakui salah seorang operator Widia Soviani. Terkadang walaupun sudah memberi imbauan melalui pengeras suara, tetap saja ada pengendara yang bandel. Bahkan terkadang mereka sampai mengangkat jari tengah (fuck), ke kamera CCTV.
"Tapi kami tidak kehilangan akal. Terkadang kami meminta pengendara di sebelahnya untuk menegur. Atau kami bikin teguran lucu, sehingga pengendara yang melakukan kesalahan tertawa, dan mengikuti imbauan kami," ucap Widia.
Namun satu hal yang membuatnya bangga bekerja di ATCS adalah tanggung jawab besar atas pekerjaan yang dipikulnya. Dia bersama operator lainnya memiliki kendali atas lalu lintas di Bandung. Bahkan, mereka sering mambantu perjalanan para pejabat negara hingga membantu mengungkap pencurian kendaraan dan mencegah terjadinya huru hara geng motor.
Editor: Asep Supiandi