Tak Kuat Menanggung Malu Setelah Diarak Bugil karena Selingkuh, Wanita Muda Bunuh Diri

NEW DELHI, iNews.id - Tragis nasib wanita muda berusia 23 tahun ini. Gegara tak kuat menanggung malu setelah diarak keliling desa dalam kondisi bugil atau telanjang bulat karena selingkuh, wanita itu bunuh diri dengan menenggak racun.

Peristiwa tragis ini terjadi di Desa Betaga Sabroom, Tripura, India pada Selasa 4 Mei 2021. Tak hanya diarak keliling kampung dalam kondisi telanjang bulat, warga juga menyebarluaskan rekaman video aksi main hakim sendiri itu.

Baca Juga

Pemudik Terobos Pos Penyekatan di Pantura, Polda Jabar: Masih Banyak yang Bandel

Parahnya lagi, seperti dikutip dari Times of India, Senin (10/5/2021), video yang merekam detik-detik perempuan muda itu diarak keliling kampung dalam kondisi telanjang bulat itu, tersebut diputar di pasar dan menjadi tontonan banyak orang.

Sebelum mengarak keliling, warga Desa Betaga Sabroom menganiaya korban dan mencukur paksa rambutnya, lalu ditelanjangi. Tak lama setelah peristiwa itu, korban ditemukan meninggal dunia di rumahnya. Petugas menemukan botol berisi racun di lokasi kejadian tak jauh dari jasad korban.

Baca Juga

Harga Daging Sapi di Cirebon Melambung, Tembus Rp150.000 per Kg

Keluarga korban melaporkan beberapa tetangga ke polisi dengan tuduhan mendorong korban melakukan bunuh diri. Tiga hari kemudian polisi menangkap tujuh orang, empat di antaranya perempuan atas dakwaan sebagaimana dituduhkan keluarga.

Selain laporan keluarga, penegak hukum juga menggunakan pemberitaan media massa sebagai penguat gugatan. MyAdvo melaporkan, pengadilan Tripura telah memulai proses hukum berdasarkan pemberitaan media.

Baca Juga

Diduga Terlibat Jaringan Teroris, Guru Ngaji Ditangkap Densus 88 di Ciamis

Kasus tersebut digambarkan oleh pengadilan sebagai pelanggaran HAM paling berat.
Pengadilan juga menginstruksikan pihak berwenang untuk mengirimkan rekaman video perselingkuhan korban yang disiarkan di pasar.

"Jika ada foto atau rekaman video dari insiden yang dituduhkan, maka harus diberikan ke pengadilan," bunyi pernyataan.