Sungai Citarum dan Cibeet Meluap, Desa Karangligar Karawang Nyaris Tenggelam
KARAWANG, iNews.id - Banjir Karawang nyaris menenggelamkan Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe, Karawang. Air yang merendam permukiman di desa itu hanya menyisakan bagian atap rumah.
Banjir yang menerjang Desa Karangligar akibat meluapnya Sungai Sungai Citarum dan Cibeet yang tak bisa lagi menampung debit air yang cukup tinggi. Akhirnya air meluap ke permukiman dengan ketinggian sekitar 2 meter. Bahkan di lapangan menunjukkan ketinggian air terus naik.
Menurut salah seorang tokoh masyarakat setempat, Asep Saepuloh, banjir kali ini akibat luapan Sungai Cibeet dan Sungai Citarum. Hal itu terjadi hampir setiap tahun saat hujan terus menerus.
"Air sungai meluap dan merendam pemukiman kami. Kalaupun tidak hujan, kami kebanjiran karena kiriman dari Bogor di Sungai Cibeet," kata Asep, Rabu (18/2/21).
Saat ini, kata dia, jumlah warga yang mengungsi mencapai 1.800 orang, dari tujuh wilayah RT. Para pengungsi diarahkan agar tinggal di rumah saudara terdekat.
"Kami hanya sedikit bikin tempat pengungsian karena menjaga penyebaran Covid-19. Jadi pengungsi diatur untuk tinggal di rumah warga yang rumahnya tidak kebanjiran. Alhamdulilah warga yang rumahnya ketempatan oleh pengungsi, menerima dengan ikhlas," ujarnya.
Menurut Asep, ada empat wilayah RT yang menderita banjir paling parah yaitu RT 01, 02,03 dan RT 07 persisnya di Kampung Pengasinan, Desa Karangligar.
Evakuasi warga yang sudah dilakukannya mengalami sedikit kesulitan karena terbatasnya perahu karet. "Sampai tengah malam kami menjemput warga yang terjebak banjir karena ketinggian air mencapai 2 meteran. Perahu karet cuma dua unit dan warganya mencapai 1.800 orang, semua harus diungsikan, " katanya.
Asep meminta pemerintah bekerja cepat membantu warga yang mengungsi. Meski tinggal di rumah keluarganya, namun kebutuhan logistik harus dipenuhi sendiri. "Bantuan logistik kami antar langsung ke tempat warga agar mereka tidak boleh berkumpul mengambil logistik," katanya.
Editor: Asep Supiandi