get app
inews
Aa Text
Read Next : Sinergi Indonesia dan Uni Emirat Arab Tuntaskan Penanganan Sampah Plastik Sungai

Sungai Cikapundung Bandung Tercemar Bakteri E-Coli Tinggi, Ini Penyebabnya

Selasa, 29 Juli 2025 - 00:40:00 WIB
Sungai Cikapundung Bandung Tercemar Bakteri E-Coli Tinggi, Ini Penyebabnya
Sungai Cikapundung, Kota Bandung tak layak dikonsumsi karena tercemar bakteri e-coli. (Foto: iNews)

BANDUNG, iNews.id- Sungai Cikapundung yang membelah Kota Bandung tidak layak dikonsumsi karena tercemar bakteri E-Coli sangat tinggi. Salah satu penyebabnya, banyak kotoran hewan dan manusia yang dibuang ke sungai tersebut hingga membuat kualitas air buruk.

Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mengungkapkan, indek kualitas air di sungai Cikapundung tergolong jelek di bawah angka 50.

Kepala DLHK Kota Bandung Darto mengatakan, Pemkot Bandung melakukan pengukuran indeks kualitas air, udara, dan tanah di Kota Bandung. Hasilnya, kualitas air Sungai Cikapundung buruk di bawah angka 50 berdasarkan parameter fisika.

"Dari hasil penilaian tahun 2024, indeks kualitas air memang belum begitu baik. Indeks ini diukur dari hulu ke hilir. Posisi kita itu bukan di hulu dan hilir, melainkan di tengah," kata Kepala DLHK kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Senin (28/7/2025).

Darto menyatakan, pengukuran indeks kualitas air, udara, dan tanah dilakukan dua kali dalam satu tahun. Indeks kualitas air belum menunjukkan hasil optimal.

"Ada beberapa titik yang kami identifikasi, dan saya tidak bisa sebutkan secara detail, tapi di titik-titik itu terindikasi ada pencemaran kotoran hewan dan manusia," ujar Darto.

Dengan kondisi kualitas air sungai tercemar, tutur Kepala DLHK, terdapat cemaran bakteri E-Coli cukup tinggi. Air-air di sungai Cikapundung tidak laik dikonsumsi, bahkan untuk aktivitas bermain anak.

Editor: Kastolani Marzuki

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut